Politisi Golkar Nilai Menkeu Adu Domba Pusat dan Daerah
Senin, 06 Juni 2011 – 11:24 WIB

Politisi Golkar Nilai Menkeu Adu Domba Pusat dan Daerah
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azhar Aziz menegaskan sikap Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo yang memengungkit kepemilikan daerah atas saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebanyak 24 persen dan bersikukuh membeli sisa divestasi saham sebanyak 7 persen, berpotensi memecah-belah bangsa Indonesia.
“Apa tujuan sebenarnya dari pembelian 7 persen kalau bukan untuk mengurangi saham mayoritas dan mau mengacak-acak saham 24 persen milik daerah yang sudah tidak ada persoalan. Itu bukan hak Menkeu. Itu artinya mengadu domba antara daerah, investor swasta di daerah, pemerintah pusat, dan Newmont,” kata Harry Azhar Aziz, di Jakarta, Minggu (5/6).
Baca Juga:
Karena dia yakini sikap Menkeu itu tidak kondusif lagi, maka politisi partai Golkar itu menyangkal seluruh argumen Menkeu yang mengasumsikan jika Pemerintah Pusat membeli 7 persen akan lebih memperkuat kepemilikan saham nasional.
Menurut dia, apa artinya saham sebanyak 7 persen. “Ini kan hanya jadi swing foters saja, dan yang diuntungkan dalam pembelian oleh Pusat adalah Newmont sendiri, karena seluruh divestasi dan ditambah saham milik Fukuaku, tidak akan menjadi mayoritas,” tegasnya.
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azhar Aziz menegaskan sikap Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo yang memengungkit kepemilikan
BERITA TERKAIT
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Senilai Rp 438 Juta
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri
- Ekonom Mewanti-Wanti, Pengelolaan Danantara Jangan jadi Bola Panas
- Telepon Kadishub di Sela Retreat, Agung Nugroho Ingin Tarif Baru Parkir Terealisasi
- Pererat Kebersamaan, MS Glow Ajak Mitra Liburan ke Spanyol
- Go Global! UMKM Binaan Pertamina Sukses Ekspor Perdana Madu dan Teh ke Filipina