Politisi Perempuan di Jepang Tidak Boleh Bicara di Rapat Dewan Partai
Usulan perubahan terjadi setelah komentar kontroversial yang disampaikan oleh mantan perdana menteri dari LDP Yoshiro Mori.
Dalam kedudukannya sebagai Presiden Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo Mori, ia baru-baru ini mengatakan perempuan terlalu banyak berbicara dalam pertemuan, sehingga membuat rapat menjadi lama.
Komentar tersebut jadi pemberitaan di seluruh dunia, Mori sempat meminta maaf, namun mengatakan tidak akan mengundurkan diri.
Mori akhirnya mengundurkan diri dan fokus perhatian semakin diarahkan kepada kesenjangan gender dalam kehidupan politik di negara dengan perekonomian ketiga terbesar di dunia tersebut.
Menurut Sekretaris Jenderal LDP, Toshihiro Nikai yang berusia 82 tahun, keputusan diambil untuk memungkinkan anggota perempuan partai melihat bagaimana pengambilan keputusan dilakukan dalam partai tersebut.
Nikai mengatakan dia sudah mendengar adanya kritikan soal dewan pimpinan yang didominasi pria.
Photo: Yoshiro Mori mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 minggu lalu. (AP: Kazuhiro Nogi/Pool)"Penting sekali untuk sepenuhnya mengerti apa saja pembicaraan yang dilakukan," katanya dalam jumpa pers,
Partai Liberal Demokrat (LDP) yang saat ini sedang berkuasa di Jepang mendapat banyak kritikan, karena dianggap terlalu banyak dikuasai politisi pria
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan