Politisi Senayan Ingatkan KPK Tak Galang Opini Pembusukan
Terkait Rencana Pembangunan Gedung Baru KPK
Minggu, 24 Juni 2012 – 20:42 WIB

Politisi Senayan Ingatkan KPK Tak Galang Opini Pembusukan
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Taslim Chaniago mengingatkan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar tidak mengeksploitasi wacana pembangunan gedung baru KPK dengan membangun opini seolah-olah DPR menolak anggaran pembangunannya. Sebab menurut Taslim, anggarannya masih dibahas di DPR. Sayangnya, kata Taslim, justru KPK menganggap DPR telah menolak usulan anggaran untuk pembangunan gedung baru komisi pimpinan Abraham Samad itu. "Ini kan masih berproses dan belum masuk pada tahap setuju atau tidak. Sementara KPK menyimpulkan DPR menolak. Ini yang dia ungkap kepada publik," keluhnya.
"Saya mengingatkan pimpinan KPK tidak mengeksploitasi wacana pembangunan kantor barunya dengan cara memosisikan DPR selaku pemegang hak budget sebagai pihak yang tidak menyetujui," kata Taslim kepada JPNN, Minggu (24/6).
Baca Juga:
Politisi Partai amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, rencana pembangunan gedung KPK hingga Juni 2012 ini masih dibahas. Karenanya, belum ada keputusan akhir apakah usulan anggarannya disetujui atau ditolak.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Taslim Chaniago mengingatkan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar tidak mengeksploitasi wacana pembangunan
BERITA TERKAIT
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan
- Rano Karno Bakal Lanjutkan Ide Heru Budi untuk Bangun Pulau Sampah