Politisi Senayan Ogah Disamakan dengan Birokrat

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mengatakan, kalau ada yang akan mengkritisi DPR jangan membandingnya dengan tradisi birokrasi di pemerintahan. DPR, kata Fahri, adalah lambang dari kekuatan rakyat.
"Untuk jadi anggota DPR itu harus dipilih rakyat, bukan karena profesor atau eselon satu. Kalau lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau pengamat politik mengkritisi anggota DPR dengan menggunakan alat ukur tradisi birokrasi, maka itu adalah kekeliruan besar," kata Fahri Hamzah, mengkritisi sejumlah LSM yang mempermasalahkan absensi sebagai tolak ukur kinerja DPR, di press room DPR, Senayan Jakarta, Selasa (24/9).
Dikatakannya, begitu LSM menggunakan referensi tradisi birokrasi untuk mengkritik DPR, saat itu juga LSM sudah terjebak dengan kekeliruan dalam menggunakan alat ukur. "LSM salah menggunakan alat ukur, tiba-tiba ingin jadi pengawas DPR. Ini keliru," tegas Fahri Hamzah.
Selain itu, Fahri juga mengkritisi pernyataan anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto yang menyebut DPR sebagai episentrum korupsi.
"Bambang sebut DPR sebagai episentrum korupsi. Ini keliru lagi karena yang mengajukan anggaran itu pemerintah, bukan DPR," tegas Fahri Hamzah.
Menurut Fahri, pernyataan Bambang Widjojanto itu merupakan salah satu cara untuk memperlemah fungsi pengawasan yang dimiliki DPR. Ini logika yang sudah terbalik-balik.
"Jadi LSM dan KPK jangan terus-menerus melanjutkan kesalahan dalam memahami DPR. Saya berharap hentikan misspersepsi itu," saran Fahri Hamzah. (fas/jpnn)
JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mengatakan, kalau ada yang akan mengkritisi DPR jangan membandingnya dengan tradisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah