Politisi Tuding Rusuh KJRI Jeddah Karena SBY Lamban
Senin, 10 Juni 2013 – 14:26 WIB

Politisi Tuding Rusuh KJRI Jeddah Karena SBY Lamban
Dengan peristiwa tersebut Rieke mendesak pemerintah SBY segera lakukan langkah pro aktif kepada pemerintah Kerajaan Saudi agar memberikan perpanjangan waktu amnesti dan tidak mempersulit masalah dokumen warga Indonesia yang menjalani "pemutihan" dokumen (seperti yang dilakukan Pemerintah India dan Filipina).
Kemudian, lanjut Rieke, pemerintah harus memberikan ijin kepada KJRI dapat menerbitkan paspor kepada WNI yang masih ingin bekerja dengan bersyarat. Selain itu mereka harus membuka loket pelayanan di wilayah lain selain di KBRI Ryadh dan KJRI Jeddah.
Politikus PDI Perjuangan menerangkan, pemerintah harus menyediakan sambungan telepon khusus dan prosedur resmi yang diterbitkan KJRI berisi langkah-langkah proses amnesti baik itu yang ingin pulang maupun menetap di Saudi. Pemerintah, kata Rieke, harus melibatkan pihak keamanan Indonesia baik itu intelejen dan sejenisnya untuk mengantisipasi ulah para calo.
Rieke menerangkan, pemerintah harus menambah personil (melibatkan relawan) untuk pelayanan di loket-loket, membuka tenda-tenda kesehatan dan menyediakan tim medis bagi warga Indonesia yang mengurus pemutihan.
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka mengatakan, kasus kerusuhan dan aksi pembakaran di luar area Konsulat Jenderal Republik Indonesia
BERITA TERKAIT
- Sibuk Bela Palestina, Puluhan Mahasiswa Asing Diusir dari Amerika
- Permalukan Trump, Iran Tegaskan Ogah Berunding Langsung dengan Amerika
- Sesumbar, Donald Trump Klaim AS Lakukan Perundingan Langsung dengan Iran
- OKI Tuntut Penyelidikan Terkait Pembunuhan Pekerja Kemanusiaan di Gaza
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara