Polling Prabowo-Sandi dari Iwan Fals Tak Bisa jadi Acuan
jpnn.com, JAKARTA - Kemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada polling yang dilakukan Iwan Fals lewat akun Twitter-nya, dianggap belum layak dijadikan sebagai tolak ukur prediksi hasil Pilpres 2019.
Menurut pengamat komunikasi politik Ari Junaedi, hasil polling melalui media sosial seperti halnya Twitter, tidak memiliki metodologi akademis yang ketat.
"Berbeda dengan hasil survei yang mengisyaratkan ketentuan-ketentuan sangat terperinci," ujar Ari kepada JPNN, Senin (13/8).
Pembimbing disertasi S3 di Universitas Padjajaran ini kemudian mencontohkan beberapa ketentuan yang diperlukan dalam sebuah survei.
Antara lain, seleksi terhadap responden terkait kriteria umur, apakah usia responden sudah dapat memilih atau belum. Hal ini sulit dilakukan pada polling lewat media sosial.
"Demikian juga dengan ketentuan berapa kali satu akun melakukan twit, apalagi yang menggelar polling adalah Iwan Fals (yang tidak memiliki dasar ilmu untuk melakukan survei), walau penggemarnya yang bernama OI punya basis massa fanatik," ucapnya.
Pengajar di Universitas Indonesia ini juga membandingkan hasil polling lewat media sosial dengan hasil survei.
Menurutnya, hasil survei seperti yang terjadi di Pilpres 2014 lalu saja masih menyisakan beberapa permasalahan, apalagi hasil polling lewat medsos.
Hasil survei seperti yang terjadi di Pilpres 2014 lalu saja masih menyisakan beberapa permasalahan apalagi hanya lewat medsos seperti Twitter.
- 6 Tips Melindungi Akun Twitter dengan Mudah
- Oh Ternyata Massa Prabowo-Sandi dan Pemilih PKS Paling Banyak Percaya Isu Kebangkitan PKI
- Fahri Hamzah Bikin Polling, Fadli Zon Mungkin Terkejut Lihat Hasilnya
- Sandiaga Uno Berkunjung ke Kantor Prabowo, Wajah Keduanya Semringah Sekali
- Wabah Virus Corona, Ganjar: Setujukah Anda jika Acara Keramaian Ditunda Sementara?
- Bocoran dari Novel Bamukmin: Internal Kubu Prabowo Sedang Gaduh