Polres Situbondo Sita Senjata Pelontar Kiriman Mabes Polri

jpnn.com - SITUBONDO - Mobil boks yang membawa 25 pucuk senjata jenis pelontar gas air mata beserta 288 amunisi mengejutkan petugas gabungan Polres Situbondo. Itu terjadi saat mereka melakukan operasi di jalan raya Kapongan Kamis malam (1/8).

Begitu diperiksa, Imam Mustakim, 35, warga Kabupaten Magetan, pengemudi mobil boks ekspedisi nopol B 9153 TRU, tidak bisa menunjukkan dokumen resmi. Karena itu, di jalan tersebut, polisi langsung menahan kendaraan milik PT Mentari Trans Nusantara Courier and Cargo Service yang mengangkut senjata dan amunisinya itu.

Polisi juga menahan si sopir serta kernetnya, Novi, 30, warga Blitar. Kepada petugas, Imam mengaku bahwa dirinya hanya mengantarkan 25 senjata dan 288 amunisi tersebut ke Polda Bali. "Barang-barang itu milik Mabes Polri dan akan diantar ke Polda Bali," ujar Imam saat diperiksa di Mapolres Situbondo.

Dia menambahkan, dokumen senjata yang dikirim itu menjadi satu dengan senjata yang dikirim sebelumnya. "Dokumen itu ada, satu bulan lalu saya kirim, dan dokumen ini jadi satu dengan pengiriman yang lalu," imbuhnya.

Menurut dia, meski senjata dan amunisinya tersebut tidak dilengkapi dokumen, dia tetap mengantarkannya atas perintah atasan. Selain itu, dia mengaku berani. Sebab, yang diantar itu merupakan senjata legal milik Mabes Polri. "Namanya bawahan, ya kalau disuruh pimpinan mau tidak mau harus berangkat," terangnya.

Pengamanan senjata pelontar gas air mata dan amunisinya itu sempat menjadi perhatian warga. Namun, di lokasi penangkapan tersebut tidak sampai terjadi bongkar muat. Apalagi, si sopir langsung menjelaskan kepada petugas bahwa sebenarnya senjata itu legal.

Wakapolres Situbondo Kompol Beny Elvian menyatakan, berdasar hasil komunikasi via telepon yang dia lakukan, senjata dan amunisi tersebut memang berasal dari Baharkam Mabes Polri dan akan dikirim ke Mapolda Bali. (rri/als/jpnn)