Polres Tarakan OTT Pegawai KKP, Bongkar Kasus Vaksin Berbayar

jpnn.com, TARAKAN - Jajaran Kepolisian Resor Tarakan berhasil mengungkap kasus vaksin berbayar di kota tersebut melalui operasi tangkap tangan (OTT).
Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira mengaku butuh waktu dua minggu untuk mengungkap kasus ini yang bemula dari laporan masyarakat.
"Unit Tindak Pidana Korupsi Reskrim Polres Tarakan kemudian melakukan OTT terhadap oknum yang melakukan vaksin berbayar," kata AKBP Fillol, Rabu (8/9).
AKBP Fillol mengungkapkan, penyelidikan dimulai 2 September lalu. Sebanyak 4 orang saksi mengaku sudah mendaftarkan dirinya untuk mendapatkan vaksin dari calo yang diketahui berinisial VD.
“Saksi meminta tolong kepada pelaku berinisial VD yang berperan sebagai calo yang mengurus kegiatan vaksin. Pelaku modusnya menawarkan berupa paket selain vaksin, PCR, dan tiket keberangkatan dengan harga yang tinggi,” bebernya.
ke-4 orang itu kemudian memberi uang muka Rp 5 juta kepada pelaku.
"Tempatnya berada di kantor VD, orang yang bayar pada Senin 4 September 2021 diperintahkan VD untuk vaksin di kantornya dan PCR di RS Pertamedika,” kata AKBP Fillol.
VD tak menyadari saat dia perintahkan calon penumpang yang akan divaksin melalui kepengurusannya sedang diikuti polisi yang menyelidiki kasus tersebut.
Polres Tarakan menggelar operasi tangkap tangan oknum pegawai KKP berinisial VD untuk membongkar kasus vaksin berbayar.
- Masyarakat Pesisir jadi Korban, Bupati Tangerang Diminta Bertindak
- 5 Berita Terpopuler: Ada Kabar Terbaru soal Gaji Guru PNS & PPPK, Lulusan SMA Bisa dapat Gede, Waduh
- Omongan Menteri Trenggono Disebut Tidak Mendasar oleh Pihak Kades Kohod, Waduh
- Soal Denda Rp 48 Miliar Pagar Laut, Kubu Kades Kohod Bilang Begini
- Kades Kohod Disebut Bersedia Bayar Denda Pagar Laut Rp 48 Miliar
- Berkas Kasus OTT Kadisnakertrans Segera Dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Palembang