Polri Bagi-bagi Hadiah Lewat Bhayangkara Run
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian membuka lomba lari yang diberi nama Bhayangkara Run di Monas, Jakarta, Minggu (16/7). Polri menyelenggarakan lomba lari itu dalam rangka memperingati hari ulang tagun (HUT) Bhayangkara ke-71.
"Ini memperingati HUT Bhayangkara yang ke-71 pada 1 Juli lalu," kata Tito di Monas.
Menurut Tito, Bhayangkara Run tidak diselenggarakan pada 1 Juli lalu karena masih dalam suasana Lebaran. "Jadi kami ambil hari ini tanggal 16," tuturnya.
Tito menjelaskan, penyelenggaraan Bhayangkara Run juga untuk mendukung pola hidup sehat dengan olahraga. Selain itu, dia menambahkan, Bhayangkara Run juga untuk menciptakan hubungan baik antara Polri dan masyarakat.
"Ketiga juga menunjukkan image Jakarta sebagai kota yang aman," ucap Tito.
Bhayangkara Run dibuka oleh Tito dengan cara mengibarkan bendera di start lomba pada 05.30 WIB. Ada sekitar sepuluh ribu peserta yang ikut Bhayangkara Run.
Lomba lari ini terbagi dalam tiga kategori. Ada kategori lima kilometer, sepuluh kilometer, dan tiga kilometer untuk Peleton Serasi. Selain itu ada juga kategori untuk para penyandang disabilitas.
Para pemenang lomba mendapatkan di antaranya satu unit apartemen di Bassura, lima paket umrah, sepuluh unit motor, dan satu slot Sydney Marathon. Peserta Bhayangkara Run juga bisa menikmati penampilan dari Nidji dan Inul Daratista.(gil/jpnn)
Kapolri Jenderal Tito Karnavian membuka lomba lari yang diberi nama Bhayangkara Run di Monas, Jakarta, Minggu (16/7). Polri menyelenggarakan lomba
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- Ketum TP PKK Mengingatkan Pentingnya Optimalisasi & Efisiensi Penggunaan Anggaran
- Mendagri Tito Karnavian: TP PKK Membutuhkan Sosok Pemimpin Kuat