Polri Bantu Malaysia Ungkap Jaringan Teroris
jpnn.com, BANDUNG - Polri akan membantu kepolisian Malaysia untuk mengungkap jaringan teroris yang melibatkan seorang warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap setelah diduga merencanakan serangan terhadap rombongan Raja Salman ketika melakukan kunjungan ke Kuala Lumpur.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengaku saat ini terus melakukan komunikasi secara intensif terkait informasi.
“Kami ada LO di sana (Malaysia). Sebab Polri dan Polisi Malaysia memang memiliki hubungan baik terutama dalam penanganan pelaku teror," kata Tito kepada wartawan usai kuliah umum di Aula Barat ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Rabu (8/3).
Dari berbagai informasi yang berhasil dihimpun, WNI yang belum diketahui identitasnya itu ditangkap polisi Malaysia bersama enam orang lainnya. Diketahui, mereka berasal lintas Negara, di antaranya warga negara Malaysia dan Yaman. Mereka ditangkap terpisah antara 21-26 Februari 2017.
WNI tersebut merupakan pelaku teror yang bergabung dengan kelompok di Malaysia. Menurutnya, kelompok tersebut juga terkoneksi dengan kelompok teroris yang ada di Indonesia.
"Koneksi kelompok Indonesia dan yang ada di Malaysia itu sudah biasa dan sudah lama. Dulu waktu ada Jemaah Islamiyah, pelaku dari seperti Noordin M Top juga larinya ke Indonesia," ujarnya.
Terungkapnya kelompok teror di Malaysia itu menunjukkan para pelaku teror sudah tak bersifat lokal. Dengan kata lain, pelaku teror sudah mulai membangun jaringan internasional di tingkat regional seperti Asia Tenggara. Pernyataan tersebut dilontarkan berhubungan dengan pelaku terorisme dari malaysia yang menjadikan Indonesia sebagai pelarian, seperti Azhari dan Nurdin M. Top.
“Makanya kami bangun kerjasama internasional dan regional. Kemarin Indian Ocean RIM Association, yang pesertanya dari berbagai negara, salah satu yang disepakati itu memerangi dan menangani terorisme, radikalsime, dan ekstrimisme," ujar Tito.
Polri akan membantu kepolisian Malaysia untuk mengungkap jaringan teroris yang melibatkan seorang warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap setelah
- Dirjen Laut Ingatkan Pentingnya Koordinasi yang Solid untuk Kelancaran Nataru
- Pemerasan Penonton DWP, Polri Harus Periksa Pimpinan 18 Oknum Polisi
- Brigjen Mukti Juharsa: Fredy Pratama Pasti akan Kita Tangkap
- Mendagri Tito Dukung Sukseskan Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena
- 18 Polisi Terduga Pemeras Penonton DWP Mencoreng Institusi, Kompolnas Minta Polri Tegas
- 5 Berita Terpopuler: Ada Tuntutan Pemecatan, Honorer Non-Database BKN Minta Kesempatan Kedua