Polri Belum Temukan Unsur Politis dari Penembakan di Solo
Jumat, 31 Agustus 2012 – 16:37 WIB

Polri Belum Temukan Unsur Politis dari Penembakan di Solo
JAKARTA - Markas Besar Polri menyatakan belum melihat indikasi tindakan teror penembakan di Solo terkait dengan situasi politik yang berkembang saat ini. Hal ini diungkapkan dalam menanggapi sejumlah spekulasi yang berkembang di tengah publik bahwa peristiwa teror itu terkait Pilgub DKI Jakarta, di mana Walikota Solo, Joko Widodo ikut dalam bursa pemilihan di putaran ke II Pilkada.
"Tentu sejauh ini belum melihat berkaitan dengan kaitan politik. Kita harus proposional tentunya kita tak ingin terjebak dengan pemikiran yang tidak dilandasi fakta," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat (31/8).
Saat ini, kata Boy, Markas Besar Polri telah menurunkan timnya untuk membantu kepolisian di wilayah Jawa Tengah menelusuri motif penembakan dan mencari jejak pelaku teror. Selongsong yang ditemukan di tempat kejadian akan diperiksa di Laboratorium Forensik Semarang.
"Ini sedang didalami, belum bisa diidentifikasi, tapi plat nomor diketahui. Termasuk selongsong sudah diketahui. Kita tidak bisa jelaskan apa tapi kita diberikan kesempatan ini menjadi ranah untuk penyelidikan,"papar Boy.
JAKARTA - Markas Besar Polri menyatakan belum melihat indikasi tindakan teror penembakan di Solo terkait dengan situasi politik yang berkembang saat
BERITA TERKAIT
- Begitu Pensiun, PPPK Tidak Mendapatkan Apa Pun
- Marak PHK, Wamenaker: Masih Banyak Lapangan Kerja
- Bank Mega & IHH Healthcare Singapura Bersinergi Beri Layanan Kesehatan bagi Nasabah MegaFirst
- Bamus Betawi Berpartisipasi dalam Kegiatan Internasional Malaysia Madani
- Level Up Peradi: UU Desain Industri Sudah Kedaluwarsa, Harus Direvisi
- Soal Polemik THR Mitra, Pakar: Tuntutan Populis yang Kontradiktif dengan Regulasi