Polri Bisa Kehilangan Kepercayaan Gara-gara Barbuk Alquran
jpnn.com, JAKARTA - Presidium Majelis Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kamrussamad mewanti-wanti Polri agar tidak menjadikan Alquran sebagai barang bukti alias barbuk tindak pidana terorisme. Menurutnya, kitab suci merupakan hal sensitif.
“KAHMI meminta dengan hormat kepada aparat hukum untuk tidak menjadikan Alquran sebagai alat bukti karena itu kitab suci. Pemeluk agama apa pun memiliki kitab sucinya," kata Kamrussamad di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (20/5).
Polri, harap Kamrussamad, bisa memisahkan kitab suci agama yang diakui konstitusi untuk tidak dikaitkan sebagai bukti pidana terorisme. Sebab, kata dia, kitab suci merupakan pedoman hidup bagi pemeluknya.
"Kalau itu (Alquran, red) dijadikan alat bukti, saya kira bisa berdampak pada hubungan antara pemeluk agama dengan aparat hukum," tandas dia.(tan/jpnn)
Presidium Majelis Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kamrussamad mewanti-wanti Polri agar tidak menjadikan Alquran sebagai barang bukti terorisme.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Peserta Jalan Sehat HUT ke-58 KAHMI Keluhkan Kupon Doorprize Ganda
- KAHMI Bojonegoro Gotong Royong Untuk Menangkan Setyo Wahono jadi Bupati