Polri-BPOM Jalin MoU Pengawasan Obat Palsu
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meneken memorandum of understanding (MoU) pengawasan obat palsu dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Tito menerangkan dengan MoU tersebut, Polri dan BPOM berkomitmen melindungi masyarakat dari obat dan makanan yang berbahaya.
"Baru saja tanda tangan pedoman kerja nota kesapahaman MoU antara Kepala BPOM dengan Kapolri. Kami buat pedoman kerja nyata dan jelas," kata Tito di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri, Rabu (26/10).
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan, kasus pemalsuan obat dan makanan semakin marak di pasaran. Karena itu, dia berharap, kerja sama ini bisa menekan angka pemalsuan obat.
"Beberapa waktu lalu vaksin palsu, obat palsu di Banten. Di situ publik terbuka obat dan makanan ini penting sekali menyangkut kesehatan masyarakat ke bawah," jelas dia.
Selain itu, ito juga menggelar video conference dengan jajaran kepolisian daerah (polda). Tito menginstruksikan agar setiap kapolda membentuk satuan tugas (satgas) penanganan obat palsu secara permanen.
"Untuk di tingkat mabes Polri ujung tombak Kabareskrim. Mudah-mudahan dengan ini masyarakat terlindungi dari obat dan makanan berbahaya," beber Tito.
Sementara, Kepala BPOM Penny Lukito menambahkan satgas ini merupakan petunjuk Presiden Joko Widodo agar sektor pelayanan masyarakat ditingkatkan.
JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meneken memorandum of understanding (MoU) pengawasan obat palsu dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan
- Begini Penjelasan Ahli Hukum Bisnis soal Kerja Sama PT Timah dengan Swasta
- Nihayatul Wafiroh Kecam Perkosaan Disertai Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi
- Heboh, Surat Kaleng Ancaman Bom Beredar di Kampus Unpar Bandung
- Menteri Karding Tugaskan Anak Buah Bantu Mila Dapatkan Ijazah Ditahan Penyalur PMI
- Dirjen Bina Pemdes Membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Desa di Papua, Dorong Pelayanan Meningkat
- Lihat, Sikap Mayor Teddy Saat Prabowo Memperkenalkannya ke Joe Biden