Polri Cari Penyebar Info Awal Kematian Bahrun Naim di Medsos
jpnn.com, JAKARTA - Informasi tewasnya pentolan kelompok Negara Islam Irak-Suriah (NIIS) atau ISIS Bahrun Naim sudah tersebar luas melalui aplikasi pesan WhatsApp. Meski begitu, informasi tersebut masih belum bisa dipastikan kebenarannya.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, belum ada konfirmasi tentang kematian pentolan ISIS asal Indonesia itu. Terlebih, kabar tewasnya Bahrun muncul melalui media sosial.
Karena itu, Polri akan menelusuri asal-usul kabar tewasnya Bahrun. Kini, polisi mencari penyebar informasi awal tentang kematian pentolan teroris kelahirna Pekalongan yang besar di kawasan Pasar Kliwon, Solo itu.
"Pendalaman kami terhadap medsos. Siapa yang mengawali penyebaran info ini, sehingga kami bisa ketahui dari sumbernya apa," ucap Martinus di Divhumas Polri, Senin (4/12).
Hanya saja, mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat itu mengakui belum memperoleh informasi pasti tentang matinya Bahrun dalam pertempuran di Suriah. Pasalnya, informasinya belum akurat.
"Sampai saat ini belum ada fakta yang menyatakan saudara BN (Bahrun Naim, red) telah tewas. Namun bila nanti kita mendapatkan kabar yang lebih akurat tentu kami sampaikan," terang dia.(mg1/jpnn)
Sampai saat ini Polri belum memperoleh konfirmasi yang pasti tentang kabar kematian pentilan teroris Bahrun Naim dalam pertempuran ISIS di Suriah.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Putusan MK jadi Kekuatan Bawaslu Awasi ASN, TNI, Polri, hingga Kades yang Tak Netral
- Polri Harus Siap Amankan Pertarungan 87 Pasangan Calon Kada di NTT