Polri Cari Penyebar Pertama Hoaks Ratna Sarumpaet
jpnn.com, JAKARTA - Polri memastikan bakal bersikap netral dalam mengusut kasus penyebaran kabar bohong Ratna Sarumpaet.
Pasalnya, ada yang menilai Polri sengaja membidik Ratna karena bagian dari juru kampanye pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, selain menjerat Ratna, mereka akan kejar juga sosok yang paling pertama menyebarkan kabar bohong itu hingga viral.
Apalagi, pihak Ratna mengakui kabar bohong itu untuk urusan keluarga dan tak ada kepentingan politik.
“Kepada siapa yang menyebarkan, tentu akan dikejar," kata Setyo saat dihubungi, Sabtu (6/10)
Jenderal bintang dua itu menegaskan, polisi akan mengusut pengunggah pertama kabar bohong soal Ratna Sarumpaet ke media sosial. Pasalnya, kebohongan tersebut telah bergulir dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Jadi, yang bertanggung jawab adalah yang mengunggah berita itu di media sosial. Siapa yang mengunggah pertama. Yang berinisiatif mengunggah itu siapa, itu harus bertanggung jawab. Itu nanti bisa ditelusuri secara jejak digital," tandas dia. (cuy/jpnn)
Polri memastikan bakal bersikap netral dalam mengusut kasus penyebaran kabar bohong Ratna Sarumpaet.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Ratna Sarumpaet Bebas, Atiqah Hasiholan: Saya Happy
- Dapat Pembebasan Bersyarat, Ratna Sarumpaet Bisa Hirup Udara Segar
- Pikiran Berubah, Ratna Sarumpaet Ajukan Banding
- Baca Pleidoi, Ratna Sarumpaet Sebut Kebohongannya Dipolitisasi
- JPU Minta Majelis Hakim Ganjar Ratna Sarumpaet dengan 6 Tahun Penjara
- Ratna Sarumpaet Merasa Boleh Berbohong, Ini Alasannya