Polri Cium Potensi Benturan Massa Pendukung Capres
jpnn.com - JAKARTA -- Polri memprediksi situasi keamanan usai Pilpres chaos. Diperkirakan akan ada benturan massa antara kedua belah kubu. Benturan fisik terjadi kota besar.
"Ini prediksi kita terjadi benturan fisik antara pendukung di kota-kota besar. Seperti Jakarta, Sulsel, kota besar di sekitar Jawa," jelas Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Suhardi Aliyus usai rapat di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (18/6).
"Karena pendukung fanatik yang tidak siap kalah," tambah Suhardi memberi penjelasan.
Kondisi ini memang berbeda dengan dahulu. Bila dahulu di daerah potensi benturan fisik terjadi seperti di NTB atau Aceh, kini kota besar menjadi sasaran.
Lalu bagaimana dengan pengamanan? "Personil kita sudah maksimal," ujar dia.
Namun Jokowi tak yakin prediksi itu terbukti. "Nggak ada, kita nggak pernah," kata Jokowi di Cirebon, Rabu (18/6).
Jokowi menegaskan timnya berisi orang-orang yang sabar, yang tak akan mengedepankan kekerasan. Dia yakin bentrokan tak akan terjadi. "Kita-kita sabar-sabar saja," ujarnya.
Kapolri Sutarman kemarin memang memaparkan rencana pengamanan polisi untuk pemilihan umum presiden pada 9 Juli. Sutarman mengatakan akan mempersiapkan petugas pengamanan sebanyak 1.234.908 orang.
JAKARTA -- Polri memprediksi situasi keamanan usai Pilpres chaos. Diperkirakan akan ada benturan massa antara kedua belah kubu. Benturan fisik terjadi
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Eks Tim Mawar Kenang Presiden Prabowo yang Rela Korbankan Diri demi TNI
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?