Polri dan BNPT Perketat Pengawasan Terhadap Napiter di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Dunia sempat dihebohkan dengan adanya serangan teroris terhadap dua masjid di Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3) lalu.
Buntut dari serangan itu, Polri pun bersiaga dan memperketat pengawasan terhadap narapidana teroris di Indonesia. Baik yang masih ditahan atau yang sudah bebas.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, pemantauan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
“Kami pantau semuanya. Dalam hal ini kami bekerja sama dengan BNPT memantau napiter yang keluar," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/3).
Tak hanya itu, Polri juga memantau jaringan sel-sel tidur terorisme di Indonesia. Hal ini untuk mencegah adanya aksi terorisme sebagai reaksi atas serangan teror ke umat Islam yang sedang beribadah.
Diketahui sebelumnya, pada Jumat, 15 Maret, pria 28 tahun, Brenton Tarrant menembaki jemaah dua masjid secara membabi buta. Puluhan orang menjadi korban tewas dan luka-luka atas aksi brutal tersebut. (cuy/jpnn)
Dunia sempat dihebohkan dengan adanya serangan teroris terhadap dua masjid di BNPT, Selandia Baru pada Jumat (15/3) lalu.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Final Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa Bersama BNPT, Berikut Nama Pemenang
- BNPT Bakal Bentuk Satgas Kontra Radikalisasi Untuk Cegah Terorisme
- Antisipasi Aksi Teror Malam Natal, BNPT: Kami Sudah Tahu Kantong-kantongnya
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi