Polri Diminta Jangan Biarkan Telur Menetas Jadi Naga
Senin, 01 Juli 2013 – 09:53 WIB
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan Polri jangan membiarkan "telur menetas menjadi naga". Sebab tantangan Polri ke depan cukup berat, yakni menjaga kamtibmas dari berbagai konflik dan kerusuhan. Aksi demo menolak kenaikan harga BBM yang terjadi di 62 kota patut menjadi perhatian. IPW mendata, ada enam faktor kenapa krisis keamanan terjadi yang membuat kepercayaan masyarakat pada Polri tidak pernah terbangun. Yaitu; kontrol atasan sangat lemah, adanya target ambisius dari atasan, bawahan cendrung cari muka, tidak ada tolok ukur yang jelas dalam rotasi tugas, tidak ada sanksi pemecatan pada perwira tinggi bermasalah, dan gaya hidup hedonis yang makin membudaya di kepolisian.
"Polri perlu mengkonsolidasikan diri menyongsong tahun politik 2013-2014. Jajaran Intelijen dan Bimas harus dimaksimalkan agar Polri bisa melakukan deteksi dan antisipasi dini," kata Neta S Pane, di Jakarta, Senin (1/7).
Di sepanjang 2012 lanjut Neta, situasi Kamtibmas tergolong rawan. Berbagai konflik dan kerusuhan terjadi, mulai dari Aceh sampai Papua yang menyebabkan 154 orang tewas dan 217 luka. Konflik terjadi mulai dari bentrok antar kampung, aparat dengan warga, antar aparat keamanan, perkelahian pelajar, bentrokan mahasiswa maupun ulah suporter sepakbola. "Di tahun 2013-2014 bukan mustahil konflik ini kian meluas, jika Polri tidak segera berbenah. Jika itu terjadi kepercayaan publik terhadap Polri akan kian rapuh," ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan Polri jangan membiarkan "telur menetas menjadi naga". Sebab
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Angin Segar dari Prof Zudan buat Honorer, tetap Jangan Sepelekan Database BKN, Mantap
- Akademisi Kritik Pola Komunikasi Pemerintah Soal Pagar Laut, Muncul Kesan Tidak Tegas
- Waka MPR Dorong Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Influsif Harus Segera Diwujudkan
- Puluhan Warga Keracunan Makanan di Ponorogo, 1 Orang Meninggal, Polisi Turun Tangan
- Gaungkan Kebijakan Efisiensi Anggaran, Istana Tetap Gelar Retret Kepala Daerah, Ini Alasannya
- Versi Mensesneg, Retret Kepala Daerah Tidak Pakai Dana Pribadi Prabowo