Polri Diminta Jangan Biarkan Telur Menetas Jadi Naga
Senin, 01 Juli 2013 – 09:53 WIB
"Meskipun Polri sudah memperoleh renumerasi, upaya membenahi sikap, prilaku dan kinerja anggotanya, terutama jajaran bawah, masih saja belum maksimal. Perubahan mind set di jajaran atas belum terjadi. Jajaran elit Polri cenderung larut dangan pencitraan yang tidak membumi," ungkapnya.
Baca Juga:
Dikatakannya, Pin anti KKN digunakan tapi KKN masih tetap terjadi di segala lini di Polri. Terkuaknya kasus Simulator SIM nyata-nyata tamparan bagi konsep pin anti KKN di Polri. Kasus ini menunjukkan tidak ada keinginan yang kuat untuk membenahi KKN di Polri. Akibatnya, keinginan Polri untuk mendapat kepercayaan masyarakat tidak pernah terwujud. Masyarakat selalu menilai bahwa polisi masih sulit untuk bisa dipercaya.
Terakhir Neta menyebut dua hal yang diperlukan masyarakat dari Polri yakni polisi selalu bersikap adil dan dapat memberi kepastian hukum serta adanya jaminan keamanan. "Artinya, dalam menjalankan tugas, polisi senantiasa bersikap adil dan dapat memberi kepastian waktu dalam menyelesaikan sebuah masalah. Sehingga masyarakat tidak merasa diombangambingkan setiap kali berurusan dengan polisi. Tapi, bisakah Polri dipercaya untuk mewujudkan hal ini? Itulah tantangan yang harus dijawab kalangan Polri pada HUTnya di tahun 2013 ini," kata Neta S Pane. (fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan Polri jangan membiarkan "telur menetas menjadi naga". Sebab
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok
- Dukung Deklarasi Bersama Istiqlal, UID Serukan Tri Hita Karana Universal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Sudah dapat Pembekalan Kepegawaian, Jangan Lupa Cetak Kartu Seleksi PPPK