Polri Gerebek 13 Teroris, 4 Mati, Ini Cerita Lengkapnya
Ketika itu, dua pria muda berkaus hitam dipaksa bertiarap oleh polisi karena menerobos masuk ke garis polisi. Mereka naik sepeda motor matik hitam ke arah Prima Master Bank di Jalan Jembatan Merah. Bangunan tersebut berada di samping kantor Bank Mandiri. Petugas mencurigai tas ransel dan gelagat mereka. ’’Motornya diberhentikan, dikunci, terus mereka mau lari. Langsung sama petugas ditodong senapan,’’ ungkap Muati, juru parkir di kawasan tersebut.
Warga di sana pun berlarian mengamankan diri. Sempat terdengar cekcok selama proses pengamanan sebelum akhirnya keduanya dibawa tim Densus 88. Situasi mencekam masih berlanjut. Seorang pria jangkung berkulit cokelat kembali disergap saat menjatuhkan tas hitam di sudut Jalan Karet. Dia bermaksud berjalan ke arah Jembatan Merah setelah menanggalkan tas tersebut.
’’Memang mencurigakan. Kalau orang normal, lihat suasana begini, pasti dia noleh kanan-kiri. Tadi dia kayak tatapannya kosong. Lurus saja sambil mau jalan,’’ tutur Supratman, salah seorang tukang becak yang biasa mangkal di sekitar lokasi.
Frans Barung menyatakan, tiga orang diamankan dari lokasi JMP. Mereka berinisial W, A, dan F. Namun, Frans belum berkenan memberikan informasi detail identitas ketiganya. Dari pemantauan sementara, tiga pria tersebut adalah terduga teroris. Namun, informasi itu masih harus terus dikonfirmasi lebih lanjut.
Setelah mereka diamankan tim gabungan, kondisi mulai pulih pukul 11.45. Jalan Rajawali kembali dibuka. Namun, Jalan Jembatan Merah masih disterilkan hingga sore untuk memaksimalkan penjagaan.
Satu penangkapan lain terjadi di kawasan Jl Ahmad Yani, Surabaya. Seorang karyawan swasta yang sedang menuju kantornya diamankan karena diduga terlibat dalam jaringan terorisme. Polisi jauh-jauh hari telah mengantongi data-data bahwa dia terkait dengan jaringan terorisme.
Sementara di Sidoarjo, penggerebekan dilakukan sejak dini hari kemarin. Yaitu, setelah terjadi ledakan di salah satu kamar di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo, Minggu malam. Tiga anggota keluarga terduga teroris meninggal dalam peristiwa tersebut.
Kamar di lantai 5 blok B itu dihuni enam orang. Yakni, Anton Ferdianto, 47 (kepala keluarga), dan Puspitasari, 47 (istri), beserta empat anak mereka. Keempatnya adalah Hilta Aulia Rahman, 17; Ainur Rahman, 15; Faizah Putri, 11; serta Garida Huda Akbar, 10. ’’Mereka satu keluarga,’’ kata Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin.
Didukung TNI, Polri menggelar tiga operasi. Di Surabaya empat teroris ditangkap, di Sidoarjo empat ditangkap empat lainnya tewas. Di Malang satu ditangkap.
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Teroris di Batu Menyiapkan Bom Berdaya Ledak Tinggi Untuk Bunuh Diri
- Teroris yang Ditangkap di Batu Berencana Mengebom Tempat Ibadah
- Anak Polisi Korban Bom Surabaya Diterima Sebagai Bintara Polri