Polri Harus Introspeksi agar Tak Terus Disasar Teroris
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan, Polri harus mengevaluasi dua kasus penyerangan yang terjadi berturut-turut di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Dia menduga dua serangan dalam waktu berdekatan itu mencerminkan buruknya koordinasi di internal Polri dan ketidaktaatan pada standard operating procedure (SOP).
"Pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang kaget melihat isi rutan itu (Rutan Mako Brimob) overkapasitas adalah bukti nyata buruknya kordinasi dan kualitas pengawasan atasan terhadap bawahan di internal polri," ungkap Neta, Sabtu (12/5).
Dia menambahkan, Polri harus melakukan introspeksi dan mengevaluasi diri agar tidak terus menjadi sasaran teroris. Menurutnya, pasca-indisen penyerangan dan penyanderaan di Rutan Mako Brimob membuat para teroris serasa mendapat angin.
"Polri perlu meningkat profesionalitasnya agar gerakan terorisme bisa segera dilumpuhkan," tuntas Neta.(boy/jpnn)
Polri harus melakukan introspeksi dan mengevaluasi diri agar tidak terus menjadi sasaran teroris. Insiden Mako Brimob seolah telah memberi angin bagi teroris.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- Kapolri Minta Masyarakat Tak Memaksa Berkendara Jika Lelah Menyetir
- Kapolri Bentuk Direktorat PPA dan PPO, Positif Bagi Perempuan dan Anak
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru
- Direktorat PPA &PPO Diharapkan Dorong Peringkat Kesetaraan Gender Indonesia