Polri Harus Minta Maaf Kepada Mpok Sylvi
jpnn.com - jpnn.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, Polri harus menjelaskan kelanjutan penanganan kasus korupsi dana Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka DKI Jakarta.
Kasus korupsi tersebut diduga melibatkan calon Wakil Gubernur Jakarta Sylviana Murni.
Menurut Neta, Polri harus menjelaskan apakah benar ada kesalahan Bareskrim bahwa dana itu bukan bantuan sosial tetapi hibah.
"Jika memang ada kesalahan Bareskrim harus minta maaf kepada Sylviana maupun ke publik agar tidak ada penyesatan perkara," kata Neta, Minggu (22/1).
IPW sangat menyayangkan jika benar ada kesalahan.
Hal ini menunjukkan penyidik Polri tidak cermat, tak profesional dan terlalu terburu buru.
"Dengan adanya kesalahan ini, Polri harus menjelaskan, apakah pemeriksaan terhadap Sylviana berlanjut atau tidak," paparnya.
Dalam kasus ini, Sylviana bisa saja menuntut dan menggugat Polri lewat jalur praperadilan.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, Polri harus menjelaskan kelanjutan penanganan kasus korupsi dana Kwartir Daerah
- Sylviana Murni Jadi Rektor Institut STIAMI, Cetak Mahasiswa Unggul
- Sylviana Murni Sebut Sandiaga Cagub Alternatif di Pilkada Jakarta
- Real Count KPU DPD RI DKI Jakarta: Perolehan Suara Happy Djarot & Sylviana Murni, Bandingkan
- Koordinasi Supervisi KPK dengan Polisi terkait Kasus Pemerasan SYL Batal, Ada Apa?
- Polda Metro Tunggu Dulu, KPK Masih Pertimbangkan Supervisi Penanganan Kasus Pemerasan SYL
- Novel Merasa Janggal dengan Manuver Firli, Terkesan Menutup Kasus Pemerasan SYL?