Polri Harus Tetap Awasi Anggodo
Kamis, 05 November 2009 – 10:09 WIB
JAKARTA - Kriminolog dari Universitas Indonesia Andrianus Meliala bisa memahami jika tim TPF kecewa karena polisi tidak menahan Anggodo, saksi kunci dari kasus kriminalisasi KPK. "Saya bisa memahami, jika TPF kecewa karena rekomendasinya tidak digubris polisi. Tetapi, Independensi Polri juga harus dihargai," kata Andrianus kepada wartawan, Kamis (5/11).
Meski begitu, Andrianus berharap agar polisi tidak begitu saja melepas Anggodo. Polisi tetap harus mengawasi Anggodo, meski secara hukum Anggodo dianggap tidak bermasalah."Secara normatif konvensional yuridis keputusan polisi tidak ada yang salah. Dan langkah polisi tidak ada yang bisa disalahkan dalam kasus melepaskan Anggodo," ujarnya.
Di mata publik, Anggodo sudah bersalah. Karena opini publik, ia adalah biang kerok dari bobroknya hukum. Situasi ini bisa membahayakan Anggodo. "Sebenarnya masih ada cara lain untuk menahan Anggodo, karena polisi masih bisa mencari dasar hukum untuk menahan dia. Sebab, polisijuga harus mempertimbangkan pendekatan politis dan sosiologis, sehingga masyarakat tidak terganggu rasa keadilannya," kata pengamat kepolisian itu menegaskan. (aj)
JAKARTA - Kriminolog dari Universitas Indonesia Andrianus Meliala bisa memahami jika tim TPF kecewa karena polisi tidak menahan Anggodo, saksi kunci
Redaktur & Reporter : Auri Jaya
BERITA TERKAIT
- Kaltim Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Quran Putra MTQN ke-30
- Pemanfaatan Drone dalam Sektor Pertambangan Semakin Dilirik
- Jumpa Pers Kadin Arsjad Rasjid Digagalkan Oknum Petugas, Wartawan Dilarang Masuk
- Akademisi: KPK Bisa Jemput Paksa Bos Mineral Trobos di Kasus Abdul Gani Kasuba
- Kapolda Sulsel Diminta Memenuhi Undangan Klarifikasi dari Kompolnas Soal Dugaan Intimidasi Wartawan
- Soal Isu Pembubaran MLB NU, Ini Pesan Gus Salam untuk GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa