Polri Janji Lindungi Pekerja Media
Kekerasan Terhadap Media Lebih Marak di Daerah
Selasa, 20 Juli 2010 – 23:17 WIB
JAKARTA - Mabes Polri mengungkapkan bahwa kekerasan terhadap pekerja media masih sering terjadi di negeri ini. Dalam catatan Mabes Polri, aksi kekerasan terhadap wartawan lebih banyak terjadi di daerah. Sebab, di kota besar masyarakatnya lebih tinggi derajat pendidikannya dan para pelaku kekerasan pun takut dengan ancaman hukuman. Nantinya, dengan kesepakatan tersebut maka akan ada bentuk-bentuk perlindungan dan pencegahan atas konflik media dengan masyarakat. "Polisi secara konsisten akan menindak setiap kasus kekerasan yang menimpa pers," tandasnya.
Kadiv Humas Polri, Irjen (pol) Edward Aritonang di Mabes Polri, Selasa (20/7), menyatakan, di ibukota kekerasan terhadap wartawan justru makin jarang. "Terutama (kekerasan terhadap wartawan) memang terjadi di daerah. Di daerah lebih ke arah berhadapan fisik, kalau di ibukota sudah tidak lagi," ujar Edward.
Baca Juga:
Karenanya, saat ini Polri bersama Dewan Pers tengah mengkaji langkah-langkah yang dapat diambil untuk meminimalisir perlakuan kasar terhadap pekerja media. Menurut Edward, Mabes Polri tengah merumuskan dua nota kesepahaman dengan Dewan Pers. "Yang pertama (tentang) perlindungan terhadap pekerja pers, kedua tentang penyelesaian masalah dengan pers," imbuhnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Mabes Polri mengungkapkan bahwa kekerasan terhadap pekerja media masih sering terjadi di negeri ini. Dalam catatan Mabes Polri, aksi kekerasan
BERITA TERKAIT
- Legislator NasDem Dukung Program Prabowo, Tetapi Kritik Keras Rencana Raja Juli
- Tangani Kasus Aneurisma Arteri Koroner, RS Siloam Kebon Jeruk Lakukan Prosedur IVL Koroner Pertama
- Program MBG Bukti Presiden Prabowo Berkomitmen Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week