Polri Kejar Provokator Pembacok Polisi di Bengkulu
jpnn.com - JAKARTA –Aparat kepolisian tengah mengejar provokator demo anarkis di Bengkulu. Demo itu terkait penolakan warga terhadap industri tambang batu bara milik PT Cipta Buana Seraya.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan, pihak kepolisian setempat sudah melarang massa aksi untuk menggelar demo pada Sabtu.
Agus berdalih ada beberapa pertimbangan sehingga polisi setempa melarangt untuk menggelar demo pada pekan depan. Namun, warga tidak mengindahkannya.
"Rupanya tiba-tiba ada beberapa orang menyelinap, ada di dalam dan provokasi massa untuk maju dan menyerang. Masyarakat sudah mempersenjatai diri sehingga anggota kami ada yang kena," ujar Agus di Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/6).
Oleh karena itu, polisi memilih melakukan langkah diskresi karena massa sudah bertindak anarkis. Agus menerangkan, polisi menembak kerumunan massa dengan senjata beramunisi karet untuk membubarkannya.
"Yang memprovokasi masih melakukan pendalaman dan penyelidikan oleh Polda Bengkulu. Ini untuk menemukan dan membuktikan siapa yang menjadi provokator," jelas Agus.
Terlepas dari itu, Agus mengaku, demo memang dibolehkan dan sudah diatur dalam undang-undang. Namun, jika sudah membawa senjata tajam dan melempar batu, itu tidak dibenarkan.
"Karena kan tujuan demonstrasi adalah menyampaikan pendapat," ujar dia
JAKARTA –Aparat kepolisian tengah mengejar provokator demo anarkis di Bengkulu. Demo itu terkait penolakan warga terhadap industri tambang
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak