Polri Kerahkan Polwan untuk Paksa Pemudik Nataru Istirahat
jpnn.com, JAKARTA - Korlantas Polri terus mematangkan persiapan jelang arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satu yang menjadi perhatian ialah Tol Cipali, Jawa Barat, dari kilometer 86 sampai 130 yang dianggap sebagai titik rawan.
Kakorlantas Polri Irjen Istiono, mengatakan pihaknya akan mempertebal pengamanan di kilometer 86 hingga 130 setelah mendapat paparan dari Polda Jawa Barat.
“Kami fokuskan pertama kerawanan kecelakaan di kilometer 86-130. Ada satu langkah pencegahan di kilometer 130 ada rest area, kami wajibkan istirahat di sana,” ujar Istiono kepada wartawan, Senin (9/12).
Adapun cara yang akan dilakukan Polri ialah mendatangi langsung pengendara untuk istirahat di rest area. “Kami akan proaktif, nanti akan kami paksa sedikit, karena data sejauh ini sudah ada 22 kecelakaan di Cipali,” tambah Istiono.
Nantinya, Polri akan mengerahkan mobil yang disertai dengan pengeras suara yang meminta pengendara untuk istirahat.
“Kira-kira setengah hingga satu kilometer dari rest area sudah kami taruh imbauan itu agar istirahat. Polda Jabar juga menyiapkan polisi wanita (polwan) untuk di titik rawan,” beber Istiono.
Jenderal bintang dua itu menambahkan, polwan itu akan memberikan pengarahan soal senam untuk merenggangkan otot di pagi dan sore hari. “Bagaimana mekanismenya itu nanti dari Polda Jabar yang menyiapkan,” tandas Istiono. (cuy/jpnn)
Korlantas Polri akan kerahkan polwan untuk mengatur pengendara yang melewati Tol Cipali, saat libur Nataru.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Libur Nataru, Pemerintah Bakal Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dirut ASDP Tinjau Pelabuhan Merak-Bakauheni Demi Layanan Prima Menjelang Nataru
- Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Cek Lembaga Penyalur BBM & LPG di Seluruh Wilayah
- Jelang Nataru, Kapal Tanker PIS Rokan & PIS Natuna Siap Perkuat Distribusi Energi Nasional
- ASDP Maksimalkan Layanan Penyeberangan Jawa-Bali untuk Menyambut Natal dan Tahun Baru
- Anggota DPRD DIY Menolak Istilah Nataru