Polri Kirim Densus 88 untuk Identifikasi Pelaku Bom Gereja Filipina
jpnn.com, JAKARTA - Seorang warga negara Indonesia diduga menjadi pelaku bom bunuh diri di Katedral Bunda Karmel, Jolo, Filipina. Namun, hingga kini belum ada yang bisa memastikan pelaku dari Indonesia. Untuk itu, Polri telah mengirim sejumlah anggota Densus 88 Antiteror ke Filipina.
Kadivhumas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, anggota Densus 88 itu tergabung dalam tim yang dikirim. Selain dari Polri, tim itu juga terdiri dari anggota Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
"Tim sudah dikirim ke Filipina untuk identifikasi pelaku. Karena ada dugaan pelaku bom bunuh diri berasal dari negara Indonesia," kata Iqbal kepada wartawan, Selasa (5/2).
Menurut Iqbal, identifikasi pelaku bom menjadi penting untuk mengetahui fakta sebenarnya. Pasalnya, sejauh in informasi yang diterima hanya dari media
"Pada intinya Indonesia membantu mengungkap walaupun sampai saat ini belum ada fakta yang mengonfirmasi bahwa itu benar warga Indonesia," tandas mantan Wakapolda Jawa Timur ini. (cuy/jpnn)
Seorang warga negara Indonesia diduga menjadi pelaku bom bunuh diri di Katedral Bunda Karmel, Jolo, Filipina.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Irjen Krishna Murti Ungkap Jumlah WNI Operator Judi Online di Filipina, Mengejutkan
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA