Polri Kirim Personel DVI ke Nepal

jpnn.com - JAKARTA - Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri mengirimkan dua personel dari Disaster Victim Identification ke Nepal. Mereka ditugaskan untuk melakukan identifikasi tiga warga negara Indonesia yang hilang akibat gempa bumi di negeri tersebut.
Kombes Krishna Murti dari Biro Misi Internasional Polri menjelaskan, kedua perwira yang diberangkatkan itu adalah Kompol Eko Yunianto dari Biddokes Polda Sulawesi Selatan dan Kompol Faizal dari Biddokes Kepulauan Riau.
Mereka akan bertugas selama tujuh hari dalam operasi pencarian tiga WNI atas nama Alma Parahita, Kadek Andana, dan Jeroen Hehuwat yang merupakan pendaki gunung Everest. Tim yang berangkat akan dibekali data ante mortem milik tiga WNI tersebut.
"Tim ini tidak berdiri sendiri, tapi akan berkoordinasi dengan pihak otoritas di Nepal," kata Krishna di gedung Divhubinter Polri, Rabu (13/5).
Koordinasi itu dilakukan untuk memudahkan tugas perwira Polri tersebut dalam melakukan identifikasi. Sebab, tugas utama mereka adalah mencari WNI yang menjadi korban.
Meski demikian, kata Krishna, tak menutup kemungkinan lama tugas mereka akan ditambah. "Tapi bukan tidak mungkin mereka akan dibantukan untuk mengevakuasi seluruh korban gempa di Nepal," katanya.
Dalam misi pencarian ini, Polri akan berada di bawah koordinasi Kementerian Luar Negeri RI. (boy/jpnn)
JAKARTA - Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri mengirimkan dua personel dari Disaster Victim Identification ke Nepal. Mereka ditugaskan untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Modena Pure Hub Dukung Gerakan Refill & Daur Ulang Plastik di CFD Sudirman
- Apakah Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya
- 60 Influencer Terpilih Jadi Penebar Kebaikan Hijab Tiebymin
- Peradi Tingkatkan Kemampuan Anggota dengan Hadirkan Advokat Luar Negeri
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru
- Pengamat: Retret Kepala Daerah Bukan Demi Kesejahteraan Rakyat, Tetapi Investasi Politik Prabowo