Polri Kurangi Ruang Gerak Teroris Jelang Pilpres

Polri Kurangi Ruang Gerak Teroris Jelang Pilpres
Polri Kurangi Ruang Gerak Teroris Jelang Pilpres

jpnn.com - JAKARTA - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap sejumlah tersangka teroris dalam sepekan. Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan bahwa penangkapan teroris itu merupakan salah satu upaya cipta kondisi menjelang pemilihan presiden.

"Sehingga kami tangkap pelaku terorisme. Kalau kami tangkap, akan mengurangi ruang gerak mereka," kata Kapolri di Mabes Polri, Jumat (16/5).

Sutarman berharap ke depan tidak ada lagi kelompok masyarakat yang ingin mencapai tujuan dengan jalan kekerasan. "Silahkan mencapai tujuan dengan jalan damai sesuai aturan hukum yang berlaku di Indonesia," ujar jenderal bintang empat ini.

Seperti diketahui, pekan kemarin Densus 88 menangkap tersangka teroris Poso, Sulawesi Tengah, yang masuk Daftar Pencarian Orang yakni, Rifki alias Bondan alias Royan di rumah makan Taman Selera Pantura Indramayu, Senin 12/5). Rifki merupakan DPO kerusuhan Poso bom Tentena 2005 dan alumni Camp Pelatihan Moro.

Selasa (13/5) pukul 13.30, Densus kembali menangkap Ramuji alias Kapten alias Ahmad di Jalan Belimbing Raya, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Dia diduga terlibat pelatihan militer di Poso dan penyuplai logistik. Penangkapan berlanjut pada Rabu (14/5) pukul 21.00. Kali ini tersangka Salim alias Ustad Yahya ditangkap di Klaten, Jawa Tengah.

Selain Salim, Densus juga menangkap seorang lainnya bernama Setiawan. Salim merupakan DPO kerusuhan Poso bom tentena 2005 dan alumni Camp Pelatihan Moro, Philipina.

Kemudian, penangkapan berlanjut pada Kamis (15/5). Tak tanggung-tanggung kali ini lima orang diringkus. Mereka adalah Arif alias Tomy, Selamet, Rofiq, Arifin dan Yusuf. Kelimanya adalah hasil pengembangan tersangka Rifki dan Yahya alias Salim.

JAKARTA - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap sejumlah tersangka teroris dalam sepekan. Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News