Polri Masih Maafkan Penyebar Hoaks Tsunami Selat Sunda

jpnn.com, JAKARTA - Beberapa waktu setelah bencana tsunami melanda Selat Sunda, sejumlah pengguna media sosial dihebohkan oleh kabar hoaks. Kabar itu menyebutkan adanya bencana tsunami susulan.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, terhadap kabar hoaks itu, pihaknya telah melakukan pemantauan.
Mereka juga telah mendata akun mana saja yang sudah menyebarkan kabar bohong dan mengegerkan masyarakat.
"Sudah ada beberapa akun yang di-profiling dan sudah diidentifikasi pelakunya," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/12).
Namun, Polri masih memaafkan dan memberikan toleransi. Mereka juga belum menangkap pelaku penyebaran hoaks bencana tsunami Selat Sunda.
Dedi menyebutkan, kepolisian masih mengedepankan upaya persuasif yakni dengan memberikan literasi digital kepada masyarakat.
Namun jika upaya persuasif itu tidak mempan, polisi akan melakukan penegakan hukum.
“Kalau masih sebarkan hoaks buat kegaduhan di media, kami bisa lakukan gakkum terhadap orang yang memiliki akun itu," tuturnya.
Beberapa waktu setelah bencana tsunami melanda Selat Sunda, sejumlah pengguna media sosial dihebohkan oleh kabar hoaks
- Omongan Kapolri Listyo Diungkit setelah Band Sukatani Didatangi Polisi
- Sespimmen Polri 2025 Tingkatkan Kemampuan Manajerial Peserta Didik
- KOPRABU Desak Aparat Tindak Tegas Dugaan Mafia Tanah SS, Masyarakat Diminta Waspada
- IPW Menilai Lirik Lagu Band Sukatani Bikin Panas Telinga Polisi
- Silakan Baca, Ini 7 Lagu Berlirik Kritis tentang Polisi
- Kapolri: Polri Kehilangan Sosok Syafruddin, Senior yang Berdedikasi