Polri Minta Maaf ke Antasari
Mangkir pada Sidang Gugatan Praperadilan
Sabtu, 01 Juni 2013 – 06:06 WIB
Kasus SMS gelap itu tidak terbukti di pengadilan, tetapi menjadi salah satu dasar hakim untuk menjatuhkan hukuman 18 tahun penjara. Ketidakhadiran Polri, menurut Antasari, akan memperlambat upaya untuk membuat kasus tersebut menjadi lebih jelas. "Sekali lagi, kami tidak bermaksud melecehkan," tutur Agus. Dia belum tahu apakah dalam sidang berikutnya perwakilan Polri akan datang atau tidak. "Itu di ranah divisi hukum," katanya.
Antasari pernah membuat laporan kasus SMS gelap ke Polri LP/555/VIII/2011/Bareskrim tertanggal 25 Agustus 2011. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan atas penanganan kasus itu. Antasari mengaku tidak pernah mengirim SMS berupa ancaman kepada Nasrudin. Dalam persidangan SMS tersebut juga tak dapat dibuktikan.
Selain itu, berdasar keterangan saksi ahli di bidang teknologi informasi (TI) Agung Harsoyo, diduga ancaman pesan singkat tersebut tidak dikirim dari telepon genggam Antasari, tetapi melalui alat TI atau jaringan internet lain. SMS itu disebut dikirim Antasari setelah Nasrudin memergoki Antasari berduaan dengan Rani Juliani di Hotel Gran Mahakam, Jakarta.
Antasari (mantan ketua KPK) dihukum 18 tahun penjara atas kasus pembunuhan Direktur PT PRB Nasrudin Zulkarnaen. Pengusutan kasus SMS gelap itu pun diharapkan dapat dijadikan bukti baru atau novum yang akan diajukan pihak Antasari. (rdl/c9/agm)
JAKARTA - Mabes Polri meminta maaf kepada Antasari Azhar, terpidana kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 2 Pejabat Dinas di Sumsel Kena OTT Kejari Palembang
- Prabowo Ingin Para Kepala Daerah Digembleng Seperti Menteri
- Menjelang Peringatan Hari Dharma Samudera, KSAL Pimpin Ziarah di TMP Kalibata
- Kemensos Salurkan Bantuan untuk Lansia Terdampak Longsor di Boyolali
- Kick-Off Meeting Program & Anggaran 2025, Dirjen Bina Adwil Minta Jajaran Sukseskan Asta Cita
- Bambang Widjanarko PKPN Singgung soal Evaluasi Kabinet Merah Putih