Polri Minta Tembak di Tempat Tidak Dipandang Negatif
jpnn.com - JAKARTA - Polri akan menerapkan prosedur tetap (protap) tembak di tempat untuk mengatasi kekacauan terkait pemilu presiden (pilpres).
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie berharap protap tersebut tidak dipandang negatif oleh masyarakat.
Ronny menjelaskan, aturan tersebut semata-mata demi menjaga situasi keamanan jika suhu politik memanas.
"Itu menggunakan peluru hampa dan karet yang tujuannya untuk melumpuhkan pelaku kejahatan yang membahayakan penyelenggara, timses, masyarakat atau aparat sendiri. Tembak di tempat jangan diteruskan dengan konotasi negatif," kata Ronny di Cikini, Jakarta, Sabtu (19/7).
Ronny menambahkan, lembaga juga melakukan upaya antisipasi untuk mencegah kekacauan saat pengumuman pilpres 2014. Personil kepolisian pun akan mulai disebar di sejumlah lokasi vital untuk melakukan penjagaan.
Aparat intelijen kepolisian juga sudah bekerja untuk mendeteksi potensi konflik. Operasi intelijen juga menyentuh hingga level sosial media.
"Polri bukan pemadam kebakaran, sesuai tupoksi mengedepankan pencegahan dengan patroli, memperkecil upaya apapun yang berpotensi (konflik). Bukan untuk gagah-gagahan tapi memang untuk pencegahan," papar Ronny. (dil/jpnn)
JAKARTA - Polri akan menerapkan prosedur tetap (protap) tembak di tempat untuk mengatasi kekacauan terkait pemilu presiden (pilpres). Kepala Divisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tolak MBG di Papua, Panglima OPM: Kami Tidak Segan Membakar dan Membunuh!
- Komisi IX Rapat Tertutup dengan Kepala BGN, Alasannya Ternyata Begini
- Kepala BGN Bantah Kabar Soal Mitra UMKM Mundur dari Pelaksanaan MBG
- Curahan Hati Pegawai Kejaksaan, Puluhan Tahun Mengabdi Malah Jadi Outsourcing
- Sebelum Disetujui Prabowo, Tito Sebut Ibu Kota Negara Masih di Jakarta
- Bertemu Menko AHY, Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat