Polri Minta Wartawan Tak Takut Intimidasi
Jumat, 06 Januari 2012 – 17:08 WIB
JAKARTA - Mabes Polri meminta wartawan yang merasa menjadi korban ancaman oknum aparat terkait kasus bentrok di Bima, membuat laporan resmi. Ini disarankan agar kabar intimidasi yang dilakukan oknum aparat kepada wartawan yang mendokumentasikan bentrok penutupan Pelabuhan Sape tersebut, dapat terungkap dengan jelas. Sebelumnya Komnas HAM merilis, pembubaran blokade warga di Pelabuhan Sape menewaskan tiga orang warga dan puluhan lainnya luka-luka. Di sinilah dugaan intimidasi itu bermula. Pasalnya diduga kuat bukti video dan dokumentasi lain yang menampilkan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap pengunjuk rasa, bersumber dari wartawan. (zul/jpnn)
‘’Kalau ada ancaman, kita kan sudah merdeka, jangan takut lah, ada masyarakat merasa diancam lapor pada polisi,’’ ujar Kadiv Humas Polri Irjen (pol) Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/1).
Komentar Saud ini menanggapi keterangan Komnas HAM yang menyebut adanya keluhan dari wartawan di Bima yang menjadi korban intimidasi aparat. Intimidasi itu dalam bentuk didatangi dan diancam hingga ancaman dalam bentuk SMS. ‘’Polisi mana yang tidak terima aduan, laporkan pada kita,’’ imbuh Saud.
Baca Juga:
JAKARTA - Mabes Polri meminta wartawan yang merasa menjadi korban ancaman oknum aparat terkait kasus bentrok di Bima, membuat laporan resmi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Wakil Kepala BP Taskin: Cerita Makan Bergizi Gratis Tidak Ada Lauknya Itu Hanya Hoaks
- Teken MoU dengan Kemenkum, Mendes Yandi Ingin Percepat Badan Hukum BUMDes
- 6 Regulasi Percepatan Penuntasan Masalah Honorer, Ada soal Gaji PPPK Paruh Waktu
- Metode THR Dinilai Mampu Menyelamatkan 4,6 Juta Nyawa di Indonesia dari Rokok
- Selama Ramadan, Jadwal Makan Bergizi Gratis Dihentikan Sementara
- Salim Kamaludin Bantah Tuduhan Pihak Terkait di Sidang Perselisihan Pilkada Halteng