Polri Pastikan Tak Tebang Pilih Dalam Tangani Kasus Terkait Pemilu 2019
jpnn.com, JAKARTA - Selama momen Pemilu 2019, muncul isu Polri selalu tebang pilih dalam menangani kasus yang menjadi sorotan publik. Polisi dianggap lebih banyak mengusut kasus yang melibatkan kubu oposisi ketimbang petahana.
Namun, Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menegaskan, isu tersebut tidak benar. "Sama sekali tidak ada tebang pilih," kata Iqbal di Mabes Polri, Kamis (16/5).
Eks Kapolres Metro Jakarta Utara ini menambahkan, Polri dalam menjalankan proses hukum sudah sesuai dengan koridor perundang-undang sebagaimana telah diatur.
Polri juga kata Iqbal, tak akan sembarang meningkatkan status seseorang dari saksi menjadi tersangka apabila memang tidak memiliki fakta hukum yang jelas.
"Minimal dua alat bukti yang cukup. Baru dilakukan penetapan tersangka," tambah Iqbal.
Jenderal bintang dua ini juga menjelaskan, apabila memang ada perkara yang berjalan lama, hal itu bukan untuk dijadikan kepentingan. Melainkan, proses pencarian alat bukti yang kuat adalah menjadi salah satu alasan.
"Penetapan tersangka kadang-kadang juga dalam waktu yang lama. Kami ingin semua bukti betul-betul terconfirm tidak terbantahkan," tandas Iqbal. (cuy/jpnn)
Polisi dianggap lebih banyak mengusut kasus yang melibatkan kubu oposisi ketimbang petahana.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Viral Permintaan Maaf Band Sukatani, Mabes Polri: Kami Tidak Antikritik
- Bea Cukai-Polri Gagalkan Penyelundupan 20 Kg Sabu-Sabu di Bengkalis, InI Kronologinya
- Soroti Penghapusan Lagu Band Sukatani, PKB: Kebebasan Berekspresi Harus Dilindungi!
- Asabri Beri Perlindungan Tanpa Batas Untuk Para Patriot Bangsa
- Tingkat Kepuasan Layanan ASABRI Capai 96 Persen
- Haris Azhar Sebut Polri dan Kementerian ESDM Melindungi Tambang Ilegal di Muba