Polri: Pengungkapan Kasus Muslim Cyber Army Sesuai Fakta
jpnn.com, JAKARTA - Pengungkapan kelompok penyebar ujaran kebencian dan hoaks Muslim Cyber Army (MCA) yang dilakukan Polri disebut sengaja untuk menjatuhkan Islam.
Pasalnya, nama MCA sudah muncul sejak Aksi 212 pada 2016 silam, ketika itu anggotanya juga sudah ratusan ribu. Namun isi dari MCA versi 212 menangkal berita hoaks.
Menyikapi hal itu, Mabes Polri mengaku tak tahu apakah MCA yang mereka ungkap apakah berkaitan dengan MCA yang ada di Aksi 212.
“Polri tidak melihat itu kelompok-kelompok mana. Yang jelas ada perbuatan melawan hukum, ada bukti pidana di situ,” tegas Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Mohammad Iqbal, Rabu (7/3).
Menurut dia, pada saat ditangkap memang para pelaku tergabung dalam grup The Family of MCA. Polri kata Iqbal juga tidak menyebut semua yang bernamakan MCA adalah pelaku hoaks.
“Hanya beberapa orang yang terbukti, kan kami sudah melakukan tahapan pemeriksaan sesuai prosedur,” imbuh dia.
Yang pasti kata Iqbal, kini tim dari Bareskrim terus bekerja. Dia juga enggan ada pihak yang memanfaatkan situasi ini dengan memutarbalikan fakta untuk kepentingan pribadi atau golongan.
“Apalagi mempengaruhi pikiran masyarakat sehingga nanti ujungnya memecah belah bangsa untuk mengganggu keamanan,” tegas dia. (mg1/jpnn)
Pengungkapan kelompok penyebar ujaran kebencian dan hoaks Muslim Cyber Army (MCA) yang dilakukan Polri disebut sengaja untuk menjatuhkan Islam.
- Admin Pemburu Kecebong Pembenci Jokowi Dituntut 4 Tahun Bui
- Warganet di Indonesia Ada 130 Juta, Sulit Cari Dalang MCA
- Pilkada 2018 Kian Dekat, Isu SARA di Medsos Makin Marak
- Polri Sikat Muslim Cyber Army, Hoaks Telur Palsu Malah Viral
- Fadli Zon Dicap Sobat MCA, Boni: Itu Dugaan Logis
- Ahok Sepertinya Tumbang Akibat Peran Nyata MCA