Polri Perketat Pengawasan Jaringan Teroris di Indonesia Pascateror Sri Lanka
jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri melalui Detasemen Khusus 88 Antiteror tengah meningkatkan pengawasan terhadap jaringan teror dalam negeri pascaserangan teror bom di Sri Lanka yang menewaskan ratusan orang.
Karopenmas Divhumas Polri Brigen Dedi Prasetyo mengatakan, antisipasi dilakukan untuk mencegah adanya aksi teror sebagai reaksi dari serangan di Sri Lanka.
“Tentunya Polri sudah melaksanakan mapping dan profiling sleeping cell di seluruh wililayah Indonesia dengan terus memonitoring pergerakan kelompok itu," kata Dedi kepada wartawan, Rabu (24/4).
Jenderal bintang satu ini menambahkan, hingga hari ini belum nampak ada peningkatan pergerakan dari kelompok radikal di Indonesia.
Pasalnya, sejauh ini Densus 88 sudah sangat aktif dengan melakukan penangkapan terhadap pelaku teror.
"Memang tidak ada (pergerakan), tetapi tetap diantisipasi," tegas Dedi.
Diketahui, jumlah korban tewas akibat teror di Sri Lanka kini sudah berjumlah 310. Lalu ada 500 orang luka-luka karena rangkaian teror di delapan lokasi yang menyasar hotel dan gereja. (cuy/jpnn)
Mabes Polri melalui Detasemen Khusus 88 Antiteror tengah meningkatkan pengawasan terhadap jaringan teror dalam negeri pascaserangan teror bom di Sri Lanka yang menewaskan ratusan orang.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- 3 Teroris yang Ditangkap di Jateng Merupakan Jaringan Anshor Daulah
- Densus 88 Antiteror Bekuk Teroris Jaringan JI di Samarinda
- Densus 88 Antiteror Polri Tangkap 3 Tersangka Terorisme di Jakarta dan Banten
- Jenderal Sigit Beberkan Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung, Dia Ternyata
- Jenguk Korban Bom Bunuh Diri, Mahfud MD: Jaringan Teroris Masih Ada, Harus Dipantau
- Beginilah Profil Wanita Bercadar Membawa Pistol di Depan Istana Negara, BNPT Bergerak