Polri Perkuat Polda Strategis
Senin, 07 Maret 2011 – 06:06 WIB
Dia mencontohkan, jika kondisi psikologis massa bisa ditangani detasemen tersebut tanpa tembakan, tiga kategori peluru tersebut tidak digunakan. "Karena itu, nanti juga ada tim atau personel yang bertugas melakukan persuasi dengan massa, pendekatan secara non kekerasan," tutur mantan Kanit Negosiasi Subden Penindak Densus 88 Mabes Polri itu.
Detasemen juga dilengkapi sarana transportasi yang memadai. Artinya, satuan bisa digerakkan secara cepat dan efektif di beberapa wilayah. "Pengendalinya berada di level masing-masing. Paling bawah adalah Kapolres," papar dia.
Secara terpisah, Ketua Komisi VIII (bidang agama) DPR Abdul Kadir Karding meminta Polri tidak beranggapan bahwa setiap kekerasan pasti berlabel isu agama. "Yang anarkistis itu oknumnya. Merekalah yang merusak nama agama, Polri harus bedakan itu," kata dia.
Politikus PKB tersebut juga mengharapkan pembentukan detasemen itu tidak membebani anggaran pemerintah daerah. "Prinsipnya, kami mendukung asal proporsional dan tidak melanggar HAM," ujarnya. (rdl/c11/iro)
JAKARTA - Rencana penguatan detasemen penanggulangan anarkisme terus dimatangkan oleh Mabes Polri. Detasemen yang melibatkan pasukan penanggulangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Alvalab Hadirkan Layanan Uji Laboratorium di SIAL Interfood Jakarta 2024
- JADE Hadirkan Inovasi Teknologi Praktik Kedokteran Gigi
- KPK Sebut Paman Birin Mangkir dari Pemeriksaan
- Pj Gubernur Agus Fatoni Terima Anugerah Sahabat Pers Award dari SPS Sumut
- Kejagung Sudah Sita Aset Hendry Lie, Nilainya Puluhan Miliar
- Dilaporkan APDESI Tangerang, Said Didu Dikawal Masyarakat Penuhi Panggilan Polisi