Polri Sebut Fadli Provokator Rusuh Tanjung Gusta
jpnn.com - JAKARTA -- Markas Besar Kepolisian RI menduga kuat bahwa narapidana teroris Fadli Sadama merupakan provokator saat kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, Senin, 8 Juli 2013, silam.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa hal itu berdasarkan keterangan para petugas Lapas serta beberapa napi yang melarikan diri dan kini sudah ditangkap.
"Jadi peran Fadli memang menonjol, kejahatan ini kan sifatnya terorganisir. Dia lah termasuk menjadi provokator dalam kerusuhan itu, dan melakukan penghasutan kepada kawan-kawannya melarikan diri," kata Boy di Divisi Humas Mabes Polri, di Jakarta, Rabu (4/12).
Jenderal bintang satu ini menjelaskan keributan di Lapas Tanjung Gusta berawal dari sebuah provokasi. Menurut Boy, masalah air, listrik itu hanya sebagai dalih saja sebagai upaya memprovokasi napi lainnya.
Boy menjelaskan, Fadli adalah seorang napi militan yang bisa mempengaruhi napi lain menuruti perintahnya.
"Kalau kita lihat lagi, itu hanya orang-orang militan yang bisa melakukan provokasi. Dia (Fadli) akan jauh lebih militan daripada napi-napi lain," jelasnya.
Fadli berhasil diringkus di Malaysia akhir November 2013 silam, setelah beberapa lama kabur ketika terjadi rusuh di Lapas Tanjung Gusta. Penangkapan itu berkat kerjasama Kepolisian Diraja Malaysia dan Mabes Polri.
Kata Boy, Mabes Polri dan PDRM masih melakukan pendalaman untuk mengungkap temuan-temuan baru terkait kasus yang diduga dilakukan Fadli. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Markas Besar Kepolisian RI menduga kuat bahwa narapidana teroris Fadli Sadama merupakan provokator saat kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi