Polri Sebut Jumlah Pemudik yang Disuruh Putar Balik Mulai Menurun
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Istiono menerangkan bahwa jumlah kendaraan atau pemudik yang mereka putar balik terkait larangan mudik mengalami penurunan.
“Pada hari pertama (24/4) ada 59 titik penyekatan. Ada sekitar 5.041 kendaraan yang diputar balik, baik bus, travel, kendaraan pribadi, dan roda dua,” ujar Istiono di Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (26/4).
Kemudian, pada hari kedua atau pada Sabtu (25/4) kemarin, jumlah kendaraan yang diputar balik turun menjadi 3.332. “Artinya angkanya semakin menurun, semakin bagus. Saya respect,” sambung Istiono.
Jenderal bintang dua ini menegaskan, penyekatan yang mereka lakukan bakal terus dilakukan. Bahkan, selain di jalan utama, jalan tikus pun juga disekat.
“Iya betul (jalan tikus disekat), kemarin banyak orang berusaha melewati jalan tikus ring pertama, kedua, tetapi kehadang lagi. Kalau lolos akan kejaring di berikutnya karena polres lainnya buat penyekatan putar balik,” tegas Istiono.
Untuk itu, dia meminta kepada para masyarakat agar bisa mengurungkan niat untuk mudik tahun tahun ini. Apalagi sudah ada larangan langsung dari pemerintah.
BACA JUGA: Pulang Kampung Niat untuk Berpuasa, Widodo Saputra Malah Ditangkap Polisi, Oh Ternyata
“Ini masalah kesehatan masyarakat. Kita semua harus jaga dan pelihara kesehatan itu,” tandas Istiono. (cuy/jpnn)
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Istiono menerangkan bahwa jumlah kendaraan atau pemudik yang mereka putar balik terkait larangan mudik mengalami penurunan.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Terungkap Fakta Baru Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang
- Moto GP Mandalika Sukses, Jasa Raharja & Korlantas Polri Layak Diacungi Jempol
- Antusiasme Mudik Gratis Tinggi, Pemprov Jateng Upayakan Tambah Kuota di Idulfitri 2025
- Buntut Laka Bus Ciater, Kakorlantas Polri Sidak PO Bus di Bandung
- Indikator Sebut Publik Puas dengan Kinerja Polri selama Mudik Lebaran 2024
- Produk UMKM Binaan Pertamina jadi Incaran Pemudik Saat Libur Lebaran