Polri Sebut Pola Pergerakkan Jaringan JI Melalui Pengajian dan Partai Politik
jpnn.com, JAKARTA - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut Jawa Barat merupakan wilayah yang paling kuat pengaruh jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Hal itu berdasarkan hasil pendalaman dan mapping dari Tim Densus 88.
“Untuk sementara ini, memang paling kuat di Jawa Barat. Pengaruhnya signifikan. Lalu di Jawa Tengah dan sebagian di Jawa Timur. Kemudian di wilayah Sumatera, lalu ada di Kalimantan tidak banyak,” kata Dedi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, dilansir dari RMOL, Selasa (16/7).
BACA JUGA: Kelompok JI Siapkan Basis Ekonomi, Pasukan Siber, Jawa Dijadikan Wilayah
Dedi mengatakan, selain melakukan pendekatan terhadap pengajian-pengajian, jaringan ini juga masuk ke dalam partai politik sebagai strategi penguatan organisasi untuk membentuk negara khilafah.
“Itu bagian daripada new strategy-nya mereka. Mereka sudah mendesain pola-pola pergerakannya seperti itu,” ujar Dedi.
Strategi pendekatan baru JI tidak lepas dari sentuhan dingin amir alias pemimpin JI yaitu Para Wijayanto, yang memiliki kemampuan akademis dan finansial yang kuat.
Maka dari itu, strategi yang diterapkan JI pimpinan Para Wijayanto cenderung berbeda dengan kelompok lain. "JI fokus pada penguatan organisasi," katanya.
BACA JUGA: Kelompok Teroris Tua Memperkukuh Posisinya, Dipimpin Eks Kepala Intelijen JI
Strategi pendekatan baru yang diterapkan JI pimpinan Para Wijayanto cenderung berbeda dengan kelompok lain, seperti melalui pengajian.
- 3 Teroris yang Ditangkap di Jateng Merupakan Jaringan Anshor Daulah
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- 56 Mantan Napi Teroris Ucapkan Ikrar Setia kepada NKRI
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Teroris di Batu Menyiapkan Bom Berdaya Ledak Tinggi Untuk Bunuh Diri