Polri Sebut PT IBU Monopoli Harga Beras
jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan PT Indo Beras Unggul (IBU) diduga telah memanipulasi harga beras untuk dijual ke pasar.
Menurutnya, harga gabah dari petani dibeli tidak sesuai Peraturan Kementerian Perdagangan nomor 47/N-DAG/PER/7/2017.
"Memang betul menguntungkan petani tetapi penggiling-penggiling kecil mati," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/7).
Berdasarkan Pemendag tersebut, harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah sebesar Rp 3.700 per kilogram.
Sedangkan, PT IBU membeli gabah petani seharga Rp 4.900 sehingga pengusaha penggilingan gabah kecil merugi.
"Penggiling yang kecil ini juga memerlukan hidup, memerlukan ada tenaga kerjanya yang perlu mendapatkan pekerjaan. Tapi karena dia tidak mampu membeli gabah maka tidak bisa kerja," jelas Setyo.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Satgas Pangan ini menilai, tindakan PT IBU membuat persaingan usaha sektor beras tidak sehat.
Setyo juga mengklaim, PT IBU memonopoli harga beras.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan PT Indo Beras Unggul (IBU) diduga telah memanipulasi harga beras untuk dijual ke pasar.
- Kapolda Banten Dapat Penghargaan dari Buwas Setelah Bongkar Mafia Beras
- Pengusaha Dukung Langkah Buwas Berantas Mafia Beras
- Mak-Mak di Mataram Minta Firli Bongkar Mafia Beras
- Komisi III Soroti Polemik Impor Beras, Minta Aparat Hukum Segera Bertindak
- Peringatan Keras dari Komjen Agus, Penimbun Beras Siap Disikat Habis
- Mentan Amran: Tak Ada Ruang untuk Mafia Pangan!