Polri Waspadai Intelijen Teroris
Sabtu, 14 Mei 2011 – 08:52 WIB
JAKARTA - Serangan bom balas dendam atas kematian Osama bin Laden di pintu gerbang Akademi Constaburaly Frontier, Charsadda membuat aparat di Indonesia meningkatkan kewaspadaan. Sejak tewasnya pemimpin Al Qaeda 1 Mei lalu, sejumlah strategi antisipasi telah disiapkan polisi untuk mengantisipasi aksi balas dendam lokal. Tentu, identitas orang-orang ini statusnya sangat confidential. Sebab, risiko bagi mereka adalah nyawa, baik bagi diri sendiri maupun keluarganya. "Jangan dikira teroris tidak punya counter intelijen, mereka juga punya orang-orang yang khusus ditugasi untuk itu," jelasnya.
"Sore ini memang baru saja ada rapat. Tidak khusus membahas soal Pakistan tapi banyak hal," kata sumber Jawa Pos di lingkungan antiteror tadi malam (13/05). Siapa saja yang rapat dan lokasinya, tetap dirahasiakan.
Baca Juga:
Menurut perwira ini, selain upaya penindakan dengan memburu sisa-sisa jaringan teroris yang masih punya kekuatan, upaya lain juga dilakukan. "Misalnya, mencari informasi dengan teman-teman dan sumber-sumber yang mau kooperatif demi negara," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Serangan bom balas dendam atas kematian Osama bin Laden di pintu gerbang Akademi Constaburaly Frontier, Charsadda membuat aparat di Indonesia
BERITA TERKAIT
- Program MBG Bukti Presiden Prabowo Berkomitmen Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati