Poltracking Indonesia: Para Elite Masih jadi Penentu Cawapres 2024
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Poltracking Indonesia Arya Budi mengatakan belum adanya cawapres yang diumumkan sampai saat ini karena para elite masih tarik-menarik kepentingan.
Tiga nama kuat bakal calon presiden yakni, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto masih belum mengumumkan bakal cawapres sampai dengan saat ini.
Dia menjelaskan pada proses pencalonan capres dan cawapres akan dipengaruhi oleh pergerakan para elite.
Selain itu, cawapres yang dipilih pun harus kontributif terhadap capres dan kemenangan
“Mereka butuhkan sebagai cawapres yang mampu secara sumber daya, mampu memutar mesin roda kemenangan. Tarik menarik juga terjadi dalam (penentuan cawapres) itu,” ujar Arya kepada wartawan, Selasa (4/7).
Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan UGM itu menuturkan hitung-hitungan terkait cawapres lebih kepada sumber daya yang dibawa.
Sehingga mampu membantu pada proses pemenangan pada pesta demokrasi nanti.
Diketahui, berdasarkan rilis survei nasional Poltracking April 2023 pada simulasi 10 nama, Erick Thohir (17, persen), Sandiaga Salahuddin Uno (15,5 persen), dan Ridwan Kamil (13,5 persen).
Poltracking Indonesia menilai para elite masih sangat berpengaruh dalam menentukan posisi cawapres.
- Survei Poltracking: Khofifah-Emil Raih Elektabilitas 68,4 Persen, Diprediksi Menang di Pilkada Jatim
- Poltracking Ungkap Sejumlah Kejanggalan oleh Dewan Etik Persepi
- Poltracking Indonesia Jadi Lembaga Paling Akurat Berkat 5 Lapis Verifikasi Data
- Asosiasi Lembaga Survei Presisi Sambut Poltracking Indonesia jadi Anggota Baru
- Chat Grup WA Terbongkar, Saiful Mujani Akui Mengincar Poltracking Indonesia
- Kesaksian Mantan Klien: Survei Poltracking Tampilkan Objektivitas Data