Polusi di Riau Naik Lagi ke Level Bahaya
Kondisi Terburuk Pascakunjungan Presiden
Minggu, 30 Maret 2014 – 06:51 WIB
PEKANBARU - Kondisi cuaca yang fluktuatif membuat kebakaran lahan dan hutan di kawasan Riau belum juga tuntas. Saat ini, di beberapa tempat kondisi udara justru makin berbahaya. Meski hujan buatan sudah mulai turun, namun karena tidak deras maka dampaknya pun tidak terlalu luas.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kemarin kualitas udara di dua daerah di Riau berada pada level bahaya. Angka Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di kawasan Kandis, Kabupaten Siak, mencapai 500 dan Bangko dan Rokan Hilir 492. Normalnya, angka ISPU di bawah 100.
Baca Juga:
Kondisi tersebut merupakan yang terparah pascakunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Riau pada 15 Maret. Sejak kunjungan tersebut, tingkat polusi udara terus menurun hingga mencapai normal. Namun, siklon Gilian yang muncul baru-baru ini membuat kondisi Riau kembali kering. Kondisi itu dimanfaatkan sebagian orang untuk kembali membakar lahan sehingga titik api muncul lagi.
Kepala BNPB Syamsul Maarif menjelaskan, konsentrasi titik api terpantau di bagian utara dan timur Riau. Di antaranya Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Siak, Pelalawan, dan Indragiri Hulu. Satelit NOAA 18 mencatat, ada 121 titik api dengan luas masing-masing lebih dari 110 hektare. Sebagian besar berada di Rokan Hilir dan Dumai.
PEKANBARU - Kondisi cuaca yang fluktuatif membuat kebakaran lahan dan hutan di kawasan Riau belum juga tuntas. Saat ini, di beberapa tempat kondisi
BERITA TERKAIT
- Bantah Kriminalisasi Jaksa Jovi, Kejagung Singgung Tuduhan Tak Senonoh soal Nella Marsella
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 16 November: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar
- Honorer Titipan Mencuat Menjelang Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Bu Sri Punya Usulan
- Bea Cukai & Polri Gagalkan Penyelundupan 38,9 Kg Sabu-Sabu dan 29.182 Butir Ekstasi
- Besok Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Perhatikan Syarat Khusus
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol