Polusi Udara Sama Buruknya dengan Merokok 20 Batang Sehari
jpnn.com - Beberapa waktu belakangan, sejumlah kota besar di Indonesia salah satunya adalah Jakarta diketahui memiliki tingkat polusi udara yang parah. Kondisi ini langsung menjadi kekhawatiran masyarakat. Pasalnya, kualitas udara yang buruk berimbas langsung pada kesehatan, seperti jika Anda memiliki kebiasaan merokok.
Polusi udara bisa menimbulkan sejumlah dampak bagi tubuh manusia. Mulai dari yang ringan dan sementara seperti sering bersin, batuk, mudah sakit kepala, dan iritasi kepala – hingga yang lebih berat dan berlangsung jangka panjang.
Dampak terpapar polusi udara
Hal ini seperti yang ditunjukkan oleh sebuah penelitian yang dimuat dalam The Journal of American Medical Association (JAMA). Penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan antara paparan polusi jangka panjang dengan penyakit paru, yaitu emfisema.
Sebagai informasi, emfisema adalah kerusakan jaringan paru-paru yang membuat penderitanya mengalami batuk menahun, sesak napas, bunyi napas mengi (wheezing), hingga risiko kematian yang meningkat. Hasil penelitian tersebut cukup mengejutkan karena sejauh ini emfisema paling sering disebabkan oleh kebiasaan merokok.
Lebih lanjut lagi, peneliti menyebutkan mereka yang tinggal di daerah dengan tingkat polutan tinggi, khususnya ozon, selama 10 tahun memiliki risiko emfisema yang sama dengan para perokok yang mengisap satu bungkus rokok selama 29 tahun. Perihal dampak polusi udara ini memang masih perlu studi lebih lanjut lagi, tetapi penelitian tersebut semakin mengafirmasi akibat buruk dari polusi udara yang tidak boleh disepelekan.
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mencatat ada sekitar 4,2 juta kematian di dunia yang berhubungan dengan polusi udara. Sebagian besar disebabkan oleh kanker paru, infeksi saluran pernapasan bagian bawah, stroke, dan penyumbatan pembuluh darah jantung.
Selain masalah fisik, polusi juga dapat menyebabkan gangguan saraf dan memori seperti demensia. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa paparan terhadap polutan dapat menyebabkan kematian sel otak dan meningkatkan risiko demensia atau pikun.
Dampak buruk polusi udara terhadap tubuh memang seakan tak terhindarkan, bahkan sama buruknya dengan kebiasaan merokok. Namun, Anda dapat mengurangi risikonya dengan melakukan kiat-kiat di atas.
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Soroti Pengendalian Polusi di Jabodetabek
- Stres di Tempat Kerja Picu Merokok? Kenali Gejalanya dan Alternatif Mengatasinya
- Pemerintah Diminta Prioritaskan BBM Rendah Sulfur untuk Perbaiki Kualitas Udara
- Polusi Udara Ganggu Kesehatan Paru-Paru, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- BBM Berkadar Sulfur Tinggi, Ancaman Serius bagi Kualitas Udara Jakarta
- Atasi Polusi Udara Jakarta dengan Integrasi Data dan Inventarisasi Emisi