Polusi Udara Sudah Sangat Menganggu, Penggiat Lingkungan Hidup Ingatkan Hal ini
jpnn.com, JAKARTA - Polusi udara bisa menyebabkan angka kematian di seluruh dunia.
Hal itu berdasarkan temuan Tim peneliti gabungan dari Harvard University bekerja sama dengan University of Birmingham, University of Leicester, hingga University College London.
Penggiat lingkungan dan dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Sari turut menyampaikan pandangannya.
Menurutnya, lingkungan hidup merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan. Tanpa adanya lingkungan yang sehat, pembangunan tidak akan tumbuh dengan baik.
“Polusi udara sudah sangat mengganggu. Di banyak kota di seluruh Indonesia sebetulnya, tetapi Jakarta yang paling parah. Padahal, dampaknya luar biasa,” ujar Agus dalam sebuah video yang diunggah melalui akun komunitas Bicara Udara.
Selain berdampak kepada kematian, juga menurunnya IQ serta kemampuan untuk belajar.
“Permasalahan dengan sistem pernapasan, karsinogenik juga kalau dia debu-debu kecil yang pm 2,5 itu, itu bisa membuat paru-paru kita cancerous. Ini kerugiannya luar biasa tingginya,” sebut Agus.
Oleh karena itu dia mengingatkan, jika kesadaran akan pentingnya udara bersih ini tidak ditingkatkan, polusi udara akan semakin tinggi, dan masyarakat juga yang harus membayarnya.
Polusi udara sudah sangat mengganggu. Di banyak kota di seluruh Indonesia sebetulnya, tetapi Jakarta yang paling parah. Padahal, dampaknya luar biasa.
- Pertamina Dukung Festival Ciliwung 2024 sebagai Komitmen pada Keberlanjutan Lingkungan
- Tantangan Baru Gubernur Jakarta Terpilih Menangani Polusi Udara
- Sebaiknya Menteri LH Cabut Permen Kerugian Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran
- Pertalindo Konsisten Mendukung Kompetensi Penyusun Amdal
- PTPN IV Lakukan Terobosan dalam Mendukung Dekarbonisasi, Menteri Hanif: Kami Apresiasi
- MANN+HUMMEL Gandeng B-Quik Ramaikan Pasar Otomotif Nasional