Polusi Udara Tinggi, Warga yang Berobat ke Puskesmas Jakarta Meningkat
jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan masyarakat yang berobat ke puskesmas atau fasilitas kesehatan di kecamatan meningkat untuk kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Hal ini berarti ada pengaruh terhadap kesadaran masyarakat yang berobat ke faskes termasuk puskesmas.
Menurut dia, jumlah kasus ISPA memang masih naik turun atau fluktuatif. Namun, trennya belum menurun.
“Kalau dulu batuk-batuk ngobatin sendiri, sekarang mereka udah lebih (aware), kalau ada keluhan dateng ke faskes, jadi kunjungan yang di puskes meningkat,” ucap Ani di Grand Cempaka, Bogor, Kamis (14/9).
Walau pengobatan ISPA di puskesmas meningkat, tetapi hal ini dinilai baik karena petugas kesehatan bisa membantu mengobati dan menyembuhkan lebih cepat.
“Lebih ke kesadaran masyarakat untuk segera berobat ketika ada keluhan, ada hubungan dengan itu mungkin, kunjungannya juga meningkat,” kata dia.
Adapun, pengobatan ISPA di Jakarta baik di rumah sakit maupun puskesmas bisa menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
“Gratis, kan BPJS. Masyarakat DKI kan sudah 98 persen (yang punya BPJS). Jadi, udah sebagian besar,” tuturnya. (mcr4/jpnn)
Ani Ruspitawati menyebutkan bahwa masyarakat yang berobat ke puskesmas atau fasilitas kesehatan di kecamatan meningkat untuk kasus ISPA
Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Soroti Pengendalian Polusi di Jabodetabek
- Pemerintah Diminta Prioritaskan BBM Rendah Sulfur untuk Perbaiki Kualitas Udara
- Polusi Udara Ganggu Kesehatan Paru-Paru, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- BBM Berkadar Sulfur Tinggi, Ancaman Serius bagi Kualitas Udara Jakarta
- Atasi Polusi Udara Jakarta dengan Integrasi Data dan Inventarisasi Emisi
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Prioritaskan Isu Polusi Udara