Polwan di Malang Boleh Berjilbab

jpnn.com - MALANG - Kabar gembira bagi polwan muslimah di jajaran Polres Malang. Keinginan mereka untuk bisa mengenakan jilbab tak lagi terhambat. Kapolres Malang AKBP Adi Deriyan Jayamarta memberikan kelonggaran bagi polwan muslimah untuk berjilbab saat bertugas.

Hanya, kebijakan tersebut belum 100 persen. "Saya sudah sampaikan, tidak apa-apa pakai jilbab. Tapi, khusus pada Jumat saja dulu," kata Adi saat ditemui seusai doa bersama di Mapolres, Jumat (18/10).

Adi menjelaskan, kebijakan memperbolehkan polwan berjilbab itu merupakan salah satu perbuatan baik. Mengenakan jilbab, tutur dia, juga bukanlah perbuatan tercela. Maka, menurut Adi, tidak ada masalah jika memperbolehkan para polwan memakai jilbab. "Dan mengenakan jilbab juga tidak mengganggu kok," tegas dia.

Mengapa hanya satu hari? Adi menerangkan, kebijakan tersebut bisa saja diberlakukan secara penuh. Hanya, menurut dia, pemberlakuannya bisa bertahap. Selain itu, hingga saat ini belum ada petunjuk dari jajaran yang lebih tinggi. Sebab, mem­perbolehkan polwan berjilbab di jajarannya tersebut saat ini merupakan kebijakan pribadi.

Kebijakan Kapolres Malang AKBP Adi Deriyan Jayamarta itu disambut baik oleh polwan. Kompol Tutik Darmandari salah satunya. Polwan yang menduduki jabatan Kabag Perencanaan Polres Malang tersebut bahkan sudah mulai mengenakan jilbab.

"Tentu ini menggembirakan. Sehari-harinya saya memang berjilbab, kecuali saat bertugas. Mudah-mudahan nanti tidak pada Jumat saja," ujar dia.

Ibu dua anak itu mengatakan, kebijakan tersebut sebenarnya sudah disampaikan pimpinannya tiga minggu yang lalu, saat ada kegiatan doa bersama di mapolres. Mendengar kebijakan itu, dia pun mencari jilbab yang cocok. "Saya akhirnya pesan di Aceh. Karena di sana polwannya berjilbab," ungkapnya.

Saat Tutik mengenakan jilbab Jumat minggu lalu, sejumlah teman sesama polwan tertarik. Dia pun akhirnya memesan lagi. (yak/lid/JPNN)