Polygon Tekan Ekspor, Perkuat Pasar Domestik
Kamis, 09 Juni 2011 – 18:45 WIB
Menanggapi serbuan sepeda-sepeda impor dari Tiongkok di pasar dalam negeri, Ronny mengatakan, memang, dalam proporsi unit Polygon belum unggul. "Kalau merge market dengan produk Tiongkok, kami nggak menang. Namun, kami optimistis dengan berbagai research dan inovasi terhadao kualitas yang terus kami genjot. Bahkan, produk kami jika secara kualitas masuk sepuluh besar dunia," tegasnya.
Di tempat yang sama, General Manager Factory PT Dispoly Indonesia, Mulyono menjelaskan, pabrik baru dengan kapasitas 600 ribu produksi setiap tahunnya, juga bakal mendukung strategi Dispoly dalam segi kualitas. "Pabrik baru ini bakal beda infrastrukturnya dengan pabrik lama. Yaitu cenderung memperkuat dari sisi painting-nya. Jadi, memang musti ada penyesuaian terlebih dahulu," tuturnya. Pabrik baru dengan luas empat kali lipat dari pabrik yang sekarang ini dipredisi bakal dioperasikan setelah lebaran. Progress-nya, pabrik baru sudah mencapai 80 persen.
Dia menjelaskan, saat ini produksi lebih banyak menyasar segmen middle, yakni sebesar 40 persen hingga 50 persen. "Segmen ini yang nantinya bakal bergairah di level domestik. Banderolnya sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta," ungkapnya.
Sementara itu, mengenai bahan baku sepeda, Mulyono mengakui ada kenaikan harga bahan baku sebesar 10 persen hingga 15 persen. Bahan baku yang dimaksud adalah aluminium, karet, ban, kertas, pipa, dan box. "Kenaikan bahan baku ini ada pengaruh sekitar lima persen hingga sepuluh persen terhadap produksi. Dan salah satu faktor kenaikan harga beberapa tipe sepeda, sekitar dua hingga tiga persen," paparnya. (gal)
SURABAYA - Geliat ekspor produk-produk dalam negeri yang dilempar ke luar negeri saat ini memang sedang bergairah. Akan tetapi, PT Dispoly Indonesia,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi