Pompa Semangat Kader PDIP di Yogyakarta, Hasto: Gerakan Kita Berpihak pada Sejarah yang Benar

Menurut Hasto pula, yang berperan dalam pelurusan sejarah itu ialah Prof. Mahfud MD yang saat ini menjadi calon wakil presiden pendamping Capres Ganjar Pranowo.
"Pak Ganjar dan Pak Mahfud, dengan demikian memiliki peran yang penting dengan Jogja, karena itu (pada) pilpres (nanti) harus menang 70 persen untuk paslon nomor urut 3," kata sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, itu.
Dengan demikian, lanjut Hasto lagi, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki koneksitas historis yang sangat kuat.
"Ganjar karena terkait dengan UU Keistimewaan, Prof Mahfud MD memiliki koneksitas historis terkait dengan Hari Kedaulatan Negara yang ditetapkan untuk menghormati Serangan Umum 1 Maret, karena itu lambang kedaulatan kita dalam menghadapi agresi militer dari kolonialisme Belanda," papar Hasto.
Peraih gelar doktor dari Universitas Pertahanan RI ini pun mengingatkan kepada seluruh kader PDIP bahwa aspek historis ini harus memperkuat langkah pemenangan di Pileg dan Pilpres 2024.
"Aspek-aspek historis ini yang seharusnya menjadi pegangan bagi kita, bagi kader-kader banteng PDI Perjuangan untuk terus melakukan suatu perencanaan strategis dan gerakan turun ke bawah dalam memenangkan PDI Perjuangan dan Ganjar- Mahfud MD satu putaran pada 14 Februari yang akan datang," kata Hasto Kristiyanto. (*/boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memompa semangat kader PDIP di Yogyakarta. Dia menegaskan bahwa gerakan PDIP selalu berpihak pada sejarah yang benar.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Ribuan Wisatawan Tercatat Kunjungi Malioboro saat Libur Lebaran
- Megawati Soekarnoputri Titip Salam ke Prabowo Lewat Didit
- Libur Lebaran, Pantai Selatan Bantul Dipadati Ribuan Wisatawan dari Berbagai Daerah
- Hari Pertama Lebaran 2025, Kepala IKN Basuki Hadimuljono Kunjungi Rumah Megawati
- Sejumlah Tokoh Datangi Rumah Megawati di Hari Raya, Anak Buah Prabowo Ikut Hadir
- Pramono Anung dan Bang Doel Halalbihalal ke Rumah Megawati Soekarnoputri